SERANG – Harga komoditi
beras di Provinsi Banten, dalam waktu beberapa bulan terakhir masih
tinggi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Berdasarkan pantauan,
secara umum harga beras medium di Provinsi Banten berada pada angka
Rp13.000/kg, jauh di atas HET sebesar Rp10.900/kg.
Untuk mengantisipasi penimbunan di tengah kondisi harga
beras yang tinggi itu, Pemprov Banten mengintensifkan pengawasan melalui
Satgas Pangan daerah yang di dalamnya terdiri dari unsur kepolisian,
TNI bersama Forkopimda.
Pj Sekda Banten Virgojanti usai mengikuti Rapat
Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual di Pendopo
Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (23/10) mengatakan,
pengawasan yang intensif itu penting dilakukan untuk memastikan proses
distribusi beras di Provinsi Banten berjalan baik.
“Untuk itu tim Satgas Pangan daerah harus lebih mengoptimalkan lagi pengawasannya,” katanya.
Diakui Virgo, harga komoditi pangan dalam waktu beberapa
bulan terakhir memang mengalami fluktuatif yang cukup tinggi. Selain
beras, fluktuasi harga juga terjadi pada gula dan cabai rawit yang
terjadi di hampir seluruh wilayah.
“Namun, bila kita perhatikan untuk di wilayah Provinsi
Banten. Untuk beras medium ada penurunan, walaupun harganya masih berada
di atas HET,” katanya.
Selain itu, Virgojanti juga mengatakan Pemprov Banten
juga memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dapat digelontorkan
apabila terjadinya kelangkaan atau kerawanan pangan. Untuk saat ini
masih pada tahapan operasi pasar dan penyaluran beras SPHP oleh Bulog
untuk stabilitas harga.
“Oleh karena itu, Kita juga minta ke Bulog untuk gencar
dan masif mendistribusikan beras SPHP. Artinya treatment yang dilakukan
harus menyesuaikan dengan kondisi suatu daerah tersebut, misalnya di
daerah A harga beras naik, maka operasi pasar beras nya ditingkatkan
lagi. Sedangkan untuk telah baik, tetap kita kendalikan agar harga tidak
mengalami fluktuatif,” jelasnya
0 comments:
Post a Comment