![]() |
JAKARTA ( KONTAK BANTEN) Komite Investigasi Rusia mengungkapkan jumlah korban penembakan massal yang terjadi di dekat Moskow bertambah menjadi 137 orang. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya merupakan anak-anak.
"Jenazah
137 orang, termasuk tiga di antaranya anak-anak, ditemukan di lokasi
kejadian," kata Komite Investigasi Rusia, dilansir dari AFP, Minggu
(24/3/2024).
Selain
itu, komite tersebut juga mengatakan telah menemukan senjata dan
amunisi ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Sementara, mobil
yang dipakai oleh para pelaku untuk melarikan diri dari gedung konser
Crocus City Hall.
Aksi
serangan dan penembakan massal tersebut dilakukan oleh sejumlah orang
yang mengenakan seragam di Crocus City Hall. Aksi dilancarkan menjelang
dimulainya sebuah konser rock, pada Jumat, 22 Maret 2024.
Mereka
melepaskan tembakan dan melontarkan granat atau bom pembakar, gedung
konser pun ikut dibakar. Serangan tersebut kemudian diklaim dilakukan
oleh Islamic State Khorasan Province alias ISIS-K, cabang ISIS di
Afghanistan.
Kremlin,
istana kepresidenan Rusia, mengatakan, empat pria yang diduga terlibat
langsung dalam penembakan massal itu telah ditangkap di dekat perbatasan
Ukraina. Namun, Amerika Serikat membantah Ukraina tidak terlibat dalam
serangan pada 22 Maret itu.
Begitu
pula dengan yang dikatakan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Ia
mengatakan bahwa Rusia berusaha menaruh kesalahan serangan itu pada
negaranya.
Pernyataan
itu dikeluarkan setelah Putin bersumpah akan melakukan balasan atas
penembakan massal di gedung konser Crocus City Hall yang berada di dekat
kota Moskow itu. Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Putin
mengatakan, empat pria bersenjata yang disebut sebagai pelaku penembakan
telah ditangkap sebelum mereka sempat melintasi perbatasan ke Ukraina.
Dinas
keamanan FSB Rusia sebelumnya mengatakan para penyerang telah
"berhubungan" dengan orang-orang di Ukraina. Hal itu terekam ketika
mereka mencoba melarikan diri dari negara tersebut.
0 comments:
Post a Comment