Menkeu Sri Mulyani. Foto : Ist |
JAKARTA - Banyak pihak yang mengkhawatirkan dampak
panasnya geopolitik Timur Tengah kepada ekonomi Indonesia. Menanggapi
hal itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan, Anggaran Belanja dan
Pendapatan Negara (APBN) Indonesia segagah Timnas Garuda Muda.
“Situasi #APBNKiTa saat ini seperti kemenangan Timnas Indonesia melawan
Korsel pada pertandingan perempat final Piala Asia U-23 AFC,” tulis Sri
Mul di Instagram pribadinya, @smindrawati.
Seperti diketahui. Anak asuh Shin Tae-yong (STY) berhasil menghentikan
laju Korea Selatan (Korsel) di Piala Asia U-23. Padahal, Negeri Gingseng
itu merupakan tim yang diunggulkan.
Meski kuat, Sri Mul mengatakan, APBN masih harus menghadapi tantangan yang tidak mudah. Perlu kehati-hatian, kesiapan, dan fokus agar masing-masing bisa mencapai tujuan.
“Timnas membawa kemenangan untuk Indonesia. Sementara, APBN
melindungi masyarakat dan menjaga stabilitas perekonomian Indonesia di
tengah gejolak situasi global,” harapnya.
Saat ini, kata dia, perekonomian global masih lemah dihantam tekanan bertubi-tubi, terutama dari sisi geopolitik. Alhasil, mengakibatkan disrupsi rantai pasok, dan volatilitas harga komoditas.
Di sisi lain, perekonomian Amerika mulai pulih, tapi inflasi masih
tinggi. Hal itu menyebabkan kebijakan suku bunga tinggi masih berlanjut,
melampaui ekspekrati pasar.
“Ini yang menyebabkan obligasi Amerika dan indeks dolar menguat.
Sehingga terjadi arus modal keluar di banyak negara, dan perlemahan mata
uang selain dollar,” urai Sri Mul.
Namun, ia menegaskan, ekonomi Indonesia masih terjaga. Proyeksinya, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 sekitar 5 persen. Indikatornya membanggakan. Purchasing Managers Index (PMI) masih ekspansif di 54,2, Indeks Keyakinan Konsumen masih tinggi di 123,8, Mandiri Spending Index tumbuh di 46,9, Indeks Penjualan Rill 3,5 persen yoy, dan inflasi juga terkendali di 3,05 persen.
Untuk itu, APBN akan terus dikelola dengan penuh kehati-hatian, serta responsif terhadap risiko global yang sangat dinamis,” janji Sri Mul.
Sri Mul menambahkan, postur APBN hingga Maret 2024 masih mentereng.
Pendapatan negara mencapai Rp 620,01 triliun atau 22,1 persen dari
target. Sedangkan belanja hanya Rp 611,9 triliun atau 18,4 persen dari
target. Sehingga APBN masih surplus Rp 8,1 triliun atau 0,04 persen.
Meski APBN kuat, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tetap mewaspadai
potensi kenaikan harga minyak mentah global ke depan, dan dampaknya
terhadap keuangan negara. Kenaikan harga minyak akan menambah belanja
negara, terutama anggaran subsidi energi, serta laju inflasi.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata mengatakan,
sesuai dengan ketentuan yang ada di Undang-Undang APBN, Menkeu
diperbolehkan untuk melakukan penyesuaian anggaran subsidi. Pada 2023
lalu, misalnya, Menkeu melakukan penambahan anggaran subsidi, sejalan
dengan kenaikan harga minyak global.
Direktur eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah amini
pernyataan Sri Mul. Menurutnya, APBN Indonesia hebat karena mampu
beradaptasi, dan bertahan menghadapi gejolak global.
“Meskipun begitu, tentu masih banyak yang harus diperbaiki,
ditingkatkan. Nggak cukup dengan resilience. APBN juga harus lebih
efisien dan efektif membantu mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Piter.
Warganet ikut mengomentari penyataan Sri Mul. “Alhamdulillah relatif
stabil. Bravo Bu Sri, bravo Timnas Indonesia,” ucap @arief_z_r. “Kayanya
ibu harus jadi Menkeu seumur hidup deh. Hehehe,” cetus @h.surya.
“Haturnuhun ibu dan tim semua di Kemenkeu untuk kerja keras mengelola
keuangan negara demi kita rakyat Indonesia. Sehat dan sukses selalu,”
kata @kangen.id.
“Semoga Timnas dapat terus melenggang ke final dan menjadi juara AFC di
tengah tantangan yang semakin berat. Begitu juga APBN, semoga dapat
menjadi penyeimbang di tengah ketidakpastian perekonomian global, dampak
ketegangan geopolitik Timur Tengah, dan tentunya keberadaan APBN harus
memberikan manfaat yang sebesar dan seluasnya kepada masyarakat melalui
program sosial, kesehatan, pendidikan, dll,” pungkas @hidayat75001.
0 comments:
Post a Comment