JAKARTA ( KONTAK BANTEN - Prospek bisnis PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) atau BTN tahun depan diproyeksi kian kinclong seiring adanya program Pemerintah meningkatkan pengadaan perumahan untuk rakyat.
Untuk mendukung proses transisi Pemerintahan, Hashim Djojohadikusumo yang merupakan adik Presiden terpilih Prabowo Subianto, ditunjuk sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Tim Transisi. Hal ini diyakini bakal menjadi katalis positif bagi bisnis BTN, sekaligus menggenjot ketersediaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi.
Diketahui, sejak ditunjuk sebagai Ketua Satgas, Hashim telah menggelar sejumlah pertemuan dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) di industri properti, termasuk BTN.
Hashim bahkan menyempatkan hadir saat acara peluncuran Pilot Project Rumah Rendah Emisi untuk segmen MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) yang dihelat BTN pekan lalu di Bekasi, Jawa Barat.
Menyoal ini, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan, sektor perumahan yang masuk sebagai program unggulan, menjadi sinyal positif untuk sektor properti, termasuk bagi BTN.
“Hashim kan pengusaha, diharapkan bisa menyempurnakan pemikirannya ketika kerja sama dengan swasta dan pelat merah,” tutur Ali kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Namun, menurutnya, untuk sektor perumahan tetap perlu ada profesional yang berkompeten di bidangnya, guna menangani sejumlah masalah yang menghadang.
Ia meminta permasalahan fundamental perumahan dapat diperbaiki, termasuk soal bank tanah, BP3 (Badan Percepatan Penyelenggaraan Perumahan), dan dana abadi perumahan.
“Ketiga pilar itu harus bisa sejalan dengan target. Jika tidak, maka akan sulit tercapai pembangunan 3 juta rumah yang menjadi target Satgas,” ujarnya.
Terpisah, Pengamat Properti Panangian Simanungkalit berpendapat, BTN menjadi bank andalan Pemerintah dalam menyalurkan KPR subsidi ke segmen MBR selama 10 tahun terakhir.
Dia menyebut, agenda perumahan rakyat merupakan salah satu program prioritas Pemerintahan baru.
“Penunjukan Pak Hashim sebagai Ketua Satgas Perumahan, semakin memperlihatkan betapa seriusnya presiden terpilih dalam menunaikan janji politiknya sejak hari pertama memimpin,” ujar Panangian di Jakarta, Senin (2/9/2024)
Sebagai pembanding, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjalankan program rumah bersubsidi sebanyak 1 juta rumah pertahun, untuk meningkatkan jumlah penduduk agar memiliki hunian layak.
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan, secara agregat target tersebut selalu berhasil dicapai, meski situasi makro ekonomi sempat tidak kondusif lantaran dihantam pandemi Covid-19 pada 2019-2021.
Di era kepemimpinan Prabowo-Gibran Rakabuming nanti, target pengadaan rumah bersubsidi ditingkatkan menjadi tiga kali lipat, alias sebanyak 3 juta rumah per tahun.
Belajar dari program rumah subsidi sebelumnya, BTN bakal menjadi ujung tombak.
“Artinya, BTN memiliki peluang untuk melipatgandakan angka penyaluran kreditnya, baik ke para pengembang maupun konsumen akhir. Ini bakal signifikan dampaknya bagi BTN,” kata Panangian.
Selain berimbas ke penyaluran kredit, BTN juga akan menikmati akses ke dana murah, karena bertambahnya jumlah nasabah.
“Dan tidak menutup kemungkinan BTN bisa disuntik tambahan modal untuk memperbesar kapasitas kredit, jika realisasi program rumah bersubsidi membutuhkan akselerasi,” ucapnya.
Analis Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer berpendapat, program pembangunan 3 juta rumah tersebut menjadi sentimen yang menjanjikan bagi penyaluran KPR BTN. Bahkan, dampaknya akan sangat besar, apabila dibandingkan dengan kebijakan pemerintahan sebelumnya.
Miftahul menjelaskan, selain program rumah subsidi, berlanjutnya program perpanjangan intensif PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) 100 persen untuk sektor perumahan sampai akhir tahun, juga dapat mendorong kenaikan penyaluran kredit BTN berkisar 10-11 persen sampai akhir tahun.
Target pertumbuhan kredit tersebut masih cukup potensial untuk dicapai, jika dilihat pada periode sebelumnya kredit BTN sudah mencapai Rp 352,06 triliun, atau tumbuh 14,45 yoy (year on year) pada semester I tahun 2024,” ujar Miftahul di Jakarta, Senin (2/9/2024).
Bahkan, BTN juga akan mendapatkan dukungan sentimen positif, dari peluang penurunan tingkat suku bunga pada semester II-2024, yang dimulai dengan target penurunan The Fed (Federal Reserve, Bank Sentral AS) bulan ini.
“Penurunan suku bunga akan berimbas terhadap peningkatan permintaan kredit bersamaan dengan perbaikan kualitas kredit,” katanya.
Sebelumnya, BTN berhasil mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan sebanyak 14,4 persen menjadi Rp 352,06 triliun pada semester I-2024, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 307,66 triliun.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, penyaluran kredit dan pembiayaan perumahan masih mendominasi total kredit dan pembiayaan perseroan pada semester I-2024.
Support REI
Dari sisi pengembang, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (DPP REI) Joko Suranto menaruh harapan tinggi terhadap penunjukkan Satgas Perumahan tersebut.
Joko menyebut, pihaknya memilliki gagasan bertajuk Propertynomic, yakni properti yang bukan dilihat sebagai pertumbuhan ekonomi, melainkan sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi.
“Melalui Satgas harusnya sejalan dengan gagasan tersebut,” katanya kepada Redaksi, kemarin.
Gagasan Propertynomic tersebut dilandaskan pada empat pilar. Pertama, adanya kementerian tersendiri terkait perumahan dan properti. Kedua, pembiayaan. Ketiga, kebijakan pendorong properti dan perumahan. Keempat, properti sebagai sebuah Proyek Strategis Nasional (PSN).
Ketika Pemerintahan Prabowo-Gibran menargetkan pengadaan rumah bersubsidi sebanyak 3 juta rumah per tahun, ini artinya sejalan dengan apa yang menjadi proposal Propertynomic.
“Yaitu properti sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Ia menegaskan, industri properti, merupakan backbone dari 185 industri terkait di dalamnya. Mulai dari semen, paku, kayu, keramik, kaca, mebel dan lainnya. Maka, properti mendorong 185 industri tersebut bergerak, yang pada akhirnya menciptakan lapangan kerja, menjadi titik tumbuh terhadap ekonomi baru dan meningkatkan pendapatan.
Dia berharap, REI terus dilibatkan dalam kebijakan-kebijakan perumahan yang akan diterapkan ke depan.
“Karena hingga saat ini, REI telah berkontribusi sebesar 65 persen terhadap pembangunan perumahan/properti di Tanah Air,” ujarnya.
Sebelumnya, Hashim mengatakan, Indonesia dapat meningkatkan GDP (Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto/PDB) perumahan dari angka 14 persen saat ini menjadi 25 persen lewat program perumahan besar-besaran.
“Rencana ini diharapkan dapat menambah laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 1,5 hingga 2,5 persen per tahun,” ucapnya dalam acara diskusi Future of Indonesia Dialogue: Optimisme Dunia Usaha dalam Bermitra dan Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran yang digelar Apec Business Advisory Council (ABAC) di Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
Pemerintahan baru berencana membangun perumahan rakyat sebanyak 1 juta rumah di perkotaan dan 2 juta rumah di pedesaan per tahun.
Selain untuk mengatasi backlog di hunian yang sebesar 12,7 juta unit, program ini juga bagian dari strategi Pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi 8 persen.
0 comments:
Post a Comment