Petugas kesehatan sedang menimbang berat balita. Pemkab Tangerang, mampu menekan angka kasus keluarga berisiko stunting sehingga turun menjadi 51.938 kasus di tahun 2024. (Dok. Pemkab Tangerang) |
TANGERANG ( KONTAK BANTEN Angka kasus keluarga stunting tahun 2024 di Kabupaten Tangerang, Banten dilaporkan menurun. Dari catatan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), angka keluarga berisiko stunting di Kabupaten Tangerang menurun menjadi 51.938 kasus.Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi menyebut, dari data yang ada, keluarga berisiko stunting pada tahun 2023 mencapai 77.608 kasus.
“Sedangkan tahun 2024 angka tersebut turun menjadi 51.938 kasus," kata Hendra Tarmizi, Senin (9/9/2024).
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Tangerang menekan angka keluarga berisiko stunting sebesar 25.670 kasus. Angka tersebut, menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Angka prevelensi stunting di Kabupaten Tangerang pada tahun 2024 turun mencapai persentase sebesar 7,7 persen. Hasil ini telah melampaui target penurunan prevelensi stunting nasional sebesar 14 persen.
Stunting merupakan masalah yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama dan penyakit infeksi yang berulang pada balita sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia lima tahun.
"Saya mengimbau kepada masyarakat yang memiliki 5 sasaran stunting (Remaja Putri, Calon Pengantin, Ibu Hamil, anak bawah 2 tahun dan anak bawah 5 tahun) agar nantinya dapat dilakukan pendampingan oleh tim pendamping keluarga di tiap desa dan kelurahan sehingga tidak terjadi stunting pada balita di keluarga tersebut," katanya.
0 comments:
Post a Comment