SERANG KONTAK BANTEN - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten menggagas program Bangga Kencana untuk menurunkan potensi angka kematian ibu dan kematian bayi.
Kepala
DP3AKKB Banten, Sitti Ma'ani Nina mengatakan, perencanaan keluarga
merupakan poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah.
Selain
itu juga, pasangan usia subur harus membuat metode kontrasepsi
berdasarkan informasi tentang kesehatan seksual dan kesehatan
reproduksi.
"Adanya hak perempuan untuk
menentukan jumlah, waktu dan jarak kelahiran anak-anaknya adalah hak
merupakan pengambilan mendasar. Kontrasepsi bagian integral dari
keputusannya," katanya, Jumat (4/10/2024).
Ia
menjelaskan, program keluarga berncana (KB) adalah program yang
bertujuan untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk, membatasi
angka kelahiran dan mengatur jarak kelahiran.
Dengan
begitu, kontrasepsi tidak hanya memainkan peranan penting dalam
mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, tetapi juga pada dasarnya
mengurangi penyakit menular seksual (PMS) antara pasangan dan ibu kepada
bayi baru lahir.
"Secara tidak langsung mengurangi perlunya aborsi yang tidak aman," jelasnya.
Dengan demikian, setiap pasangan usia subur harus mendukung terhadap program keluarga berencana melalui kesertaan ber KB.
"Mendukung terhadap percepatan penurunan stunting dan program ketahanan keluarga," ucapnya. (ADV)
0 comments:
Post a Comment