Demo Indonesia Gelap hari ini digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI bersama Koalisi Masyarakat Sipil.
Seorang
peserta demonstrasi dari Uhamka, Al, menyatakan ikut turun jalan karena
resah dengan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. Ia khawatir
pemangkasan anggaran itu berdampak terhadap kemajuan perguruan tinggi.
Dia berharap
pemerintah mempertimbangkan kembali baik dan buruk dari kebijakan
pembatasan bujet. Termasuk juga dampak dari efisiensi anggaran terhadap
sektor pendidikan.
Demo Indonesia Gelap hari ini digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI
bersama Koalisi Masyarakat Sipil. Demo ini muncul atas keresahan
masyarakat terhadap kinerja kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan
Gibran Rakabuming Raka.
"Indonesia Gelap adalah bentuk sikap kritis, bentuk sikap tegas untuk mengevaluasi, mengkritisi kinerja (Kabinet) Merah Putih," kata peserta konsolidasi di kantor YLBHI, Jakarta pada Ahad malam, 16 Februari 2025.
Aliansi mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil itu memandang kinerja pemerintahan saat ini perlu dikritik. Sebab, setelah 100 hari masa pemerintahan, kebijakan yang dibuat dianggap justru semakin menyengsarakan masyarakat Indonesia.
Demo mahasiswa BEM SI dan Koalisi Masyarakat Sipil di sejumlah daerah lain direncanakan bakal digelar pada 18 atau 19 Februari. Khusus di Jakarta, unjuk rasa akan berlangsung di sekitaran wilayah Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Adapun sejumlah tuntutan yang akan dibawa dalam aksi ialah efisiensi Kabinet Merah Putih secara struktural dan teknis; mendesak Prabowo keluarkan Perpu Perampasan Aset; tolak revisi UU TNI, Polri, Kejaksaan; evaluasi total pelaksanaan Makan Bergizi Gratis; penciptaan pendidikan gratis; tolak revisi UU Minerba; hapuskan dwifungsi militer di sektor sipil; hingga reformasi Polri.
Salah satu organisasi mahasiswa yang akan turun ke jalan pada hari ini ialah BEM Universitas Indonesia (UI). Mereka menyatakan penolakan terhadap kebijakan efisiensi atau pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Ketua BEM UI Iqbal Chiesa, kebijakan tersebut semakin mempersulit kondisi rakyat. "Kami mahasiswa UI merasa resah dengan kondisi bangsa akhir-akhir ini, terlalu banyak kebijakan yang dibentuk secara ugal-ugalan, terlalu banyak penderitaan yang terus-menerus dirasakan oleh rakyat Indonesia," kata Iqbal dalam video pernyataannya yang diunggah di laman Instagram resmi BEM UI pada Sabtu, 15 Februari 2025.
BEM
UI menuntut Prabowo untuk segera mencabut Instruksi Presiden (Inpres)
Nomor 1 tahun 2025 yang menetapkan pemangkasan anggaran karena dinilai
tidak berpihak pada rakyat. Selain itu, BEM UI menyatakan beberapa
tuntutan lainnya. Tuntutan tersebut seperti membatalkan wacana pemberian
izin pengelolaan tambang kepada kampus, hingga mendesak pencairan tukin
dosen secepatnya.
Untuk mengamankan demo itu, tim personel
gabungan pengamanan telah mempersiapkan area di seputaran Patung Kuda
Monas. Sejak beberapa jam sebelumnya, puluhan polisi telah berjaga di
sekitar lokasi demo.
Adapun rute dari Jalan MH Thamrin menuju
Medan Merdeka Barat maupun sebaliknya telah ditutup pembatas beton
berkawat yang melintang dari Patung Kuda sampa area jembatan
penyebrangan orang yang terletak di depan gedung Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif. Belasan anggota polisi turut berjaga di balik
pembatas beton. Terdapat pula kendaraan taktis yang terparkir di sana.
0 comments:
Post a Comment