LEBAK KONTAK BANTEN Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lebak, Banten, dari Januari sampai Maret 2025 mencapai 267 kasus dan tidak ditemukan laporan meninggal dunia.
Kepala Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Rohmat di Rangkasbitung, Kamis, mengatakan masyarakat agar mewaspadai penyebaran DBD karena beberapa hari terakhir curah hujan cukup tinggi dan berpotensi berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.
Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat diminta mengaktifkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan mengubur, menimbun, dan menutup (3M) barang bekas serta pemberian Abate di bak mandi.
"Kami menilai kegiatan PSN cukup efektif untuk memutus mata rantai penularan kasus DBD," kata Rohmat.
Menurut Rohmat, selama ini penyakit DBD di Kabupaten Lebak ada dan menjadi perhatian pemerintah daerah setempat.
Saat
ini jumlah penderita DBD di Lebak tercatat sebanyak 267 kasus tersebar
di 34 puskesmas dan tertinggi di Kecamatan Rangkasbitung 31 orang dan
Malingping 28 orang. Sedangkan jumlah kasus DBD 2024 mencapai 2.733
orang, diantaranya sembilan orang meninggal dunia.
Namun, kata dia, hingga saat ini kasus DBD 2025 menurun dan
tidak ada kematian karena dilakukan pencegahan, juga terapi awal dan
inovasi pengobatan. "Semua penderita DBD dilakukan pengobatan melalui
fasilitas kesehatan itu," katanya.
Kepala Puskesmas Rangkasbitung Kabupaten Lebak Yayang Citra Gumilar mengaku pihaknya hingga kini terus melakukan kegiatan sosialisasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat mencegah penyebaran DBD, terlebih curah hujan meningkat.
"Kami terus mengimbau kepada masyarakat agar melakukan kebersihan lingkungan dengan PSN dan gerakan 3 M untuk pencegahan DBD," katanya.
0 comments:
Post a Comment