RAFAH Ribuan warga Palestina harus menghadapi ancaman kelaparan setelah Israel kembali menutup pintu perbatasan untuk masuknya bantuan kemanusiaan.
Ratusan warga tampak mengantre untuk mendapatkan makanan di wilayah Khan Yunis. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita serta manula yang harus berebut untuk mendapatkan makanan.
Ini sudah memasuki bulan ketiga Israel kembali menutup pintu perbatasan
untuk masuknya bantuan makanan. Pada awal Maret lalu, Israel memutuskan
untuk kembali menutup pintu perbatasan dan tidak mengizinkan truk-truk
pembawa bantuan kemanusiaan untuk masuk ke wilayah Palestina. Salah seorang warga Palestina, Sarah Yunis menyatakan saat ini sudah tidak ada lagi makanan di wilayah Rafah. Padahal mereka sangat membutuhkan makanan untuk anak-anak mereka.
Salah satu pekerja di Badan Amal Palestina mengaku khawatir dengan bencana kelaparan yang kini dihadapi warga Palestina. Terutama pada anak-anak dan manula yang sangat rentan pada kematian.
Salah satu pekerja di Badan Amal Palestina mengaku khawatir dengan bencana kelaparan yang kini dihadapi warga Palestina. Terutama pada anak-anak dan manula yang sangat rentan pada kematian.
0 comments:
Post a Comment