PANDEGLANG KONTAK BANTEN – Anggota Komisi X DPR RI Dapil Kabupaten Pandeglang-Lebak, Bonnie Triyana, memenuhi undangan STIA Banten untuk melakukan diskusi dan sharing tentang pengembangan kampus, Jumat (13/6).
Usai bertemu pimpinan dan civitas akademik STIA Banten, Bonnie Triyana juga berkesempatan berkeliling kampus dan dipandu Ketua STIA Banten, Priyo Handoko; Wakil Ketua STIA Banten, Agus Lukman; Direktur Pascasarjana, Arif Rahman Hakim, dan petinggi kampus lainnya.
Sejarawan yang juga founder Majalah Historia ini meninjau perpustakaan, sekretariat Pascasarjana STIA Banten, Aula yang dalam proses pembangunan, serta sempat berdiskusi dengan sejumlah mahasiswa.
Dalam kesempatan ini, Bonnie Triyana mengatakan, rasio masyarakat Banten dengan kampus masih ada gap tinggi.
“Penduduk terus bertambah tidak dibarengi dengan penambahan fasilitas pendidikan. Makanya, STIA Banten yang masuk wilayah Banten Selatan ini harus terus berkembang dan kualitasnya meningkat,” kata Bonnie.
Menurutnya, pendidikan tidak bisa ditawar-tawar lagi untuk meningkatkan SDM. Terlebih kata Bonnie, Pandeglang dan Lebak masih lekat stigma tertinggalnya.
“Faktor penting kemajuan daerah adalah pendidikan. Namun memang pendidikan di kita kesannya jalan di tempat, sehingga kami di Komisi X terus berjuang memajukan pendidikan. Sebagai anggota DPR RI yang asli orang sini (Pandeglang) saya juga siap bekerjasama dengan STIA Banten,” terangnya.
Soal anggaran pendidikan, Bonnie menyebut harusnya teralokasikan 20 persen dari total APBN atau kurang lebih Rp700 triliun. Sayangnya, kata Bonnie, plotting anggaran belum konsisten.
“Kalau konsisten 20 persen untuk pendidikan, maka tidak ada lagi guru yang gajinya Rp300 ribu per bulan. Kalau konsisten, gaji guru bisa Rp25 juta per bulan,” ungkapnya.
Ketua STIA Banten, Priyo Handoko, berterimakasih atas kesediaan Bonnie Triyana berkunjung ke STIA Banten.
“Kehadiran Pak Bonnie menjadi semangat baru bagi kami untuk terus membantu peningkatan SDM di Banten,” katanya.
Priyo juga mengatakan, di STIA ada dua jurusan unggulan yakni S1 Administrasi Bisnis dan Administrasi Publik.“Kami sedang membangun sarana baru, karena akan membuka prodi baru yaitu manajemen ritel. Saat ini juga STIA Banten tengah menunggu keputusan pusat untuk berubah menjadi Institut Kemandirian Nusantara (IKN),” tandasnya
0 comments:
Post a Comment