JAKARTA KONTAK BANTEN Konstitusi merupakan cerminan dari cita-cita mulia para pendiri bangsa. Ia adalah wujud nyata dari visi para pendiri bangsa, tentang sebuah bangsa yang menjunjung tinggi keadilan sosial, memastikan kemakmuran untuk semua, menjaga persatuan dalam perbedaan, dan memiliki kedaulatan penuh sebagai negara yang merdeka
Begitu dikatakan Ketua MPR Ahmad Muzani dalam sambutan pembuka
Peringatan Hari Konstitusi sekaligus memperingati HUT MPR Ke-80, yang
digelar di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,
Senin malam 18 Agustus 2025.
"Oleh karena itu, tak berlebihan jika kita menegaskan bahwa konstitusi adalah sumber hukum yang tertinggi," katanya.
Politisi Partai Gerindra ini mengingatkan bahwa di tengah perjalanan bangsa ini, semua sering dihadapkan pada godaan untuk mengabaikan konstitusi.
Sikap pengabaian konstitusi, sambungnya, muncul ketika norma-norma luhur konstitusi direduksi hanya menjadi formalitas belaka. Dinamika konstitusi Indonesia membawa pelajaran berharga yang penuh dilema.
Di satu sisi, ia mencerminkan komitmen anak bangsa pada nilai-nilai perjuangan kebangsaan dan gagasan ideal untuk mewujudkan negara bangsa yang modern.
Tetapi di sisi lain, sejarah juga mencatat bahwa perjalanan awal Indonesia merdeka diwarnai pertentangan antarkelompok politik dan ideologi, yang tak jarang berujung pada konflik di akar
rumput.
"Ini adalah ancaman nyata. Sikap ini akan menggerogoti sendi-sendi negara kita, merusak tatanan hukum, dan pada akhirnya, menghancurkan cita-cita luhur bangsa," tegasnya.
Ditekankan Muzani, untuk menghadapi ancaman tersebut, bangsa ini tidak bisa berdiam diri. Di sinilah Majelis Permusyawaratan Rakyat memiliki peran strategis."MPR juga memastikan bahwa janji kemerdekaan tetap terwujud dalam keadilan, kemakmuran, persatuan, dan kedaulatan yang sejati," tandasnya
0 comments:
Post a Comment