SURABAYA KONTAK BANTEN Proses evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, berlangsung dramatis. Hingga Selasa 30 September 2025 dini hari, tim SAR gabungan berhasil menyelamatkan delapan santri dari balik reruntuhan dalam kondisi selamat.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, selaku SAR Mission Coordinator (SMC), mengungkapkan tujuh korban pertama ditemukan pada Senin 29 September 2025 malam. Satu korban tambahan berhasil dievakuasi pada Selasa 30 September 2025, pukul 01.58 WIB.
Rinciannya, korban pertama berhasil diselamatkan pada pukul 18.01 WIB, korban kedua pukul 18.16 WIB, korban ketiga pukul 19.00 WIB, korban keempat pukul 19.16 WIB, korban kelima pukul 19.38 WIB, korban keenam pukul 20.55 WIB, korban ketujuh pukul 22.01 WIB, dan korban kedelapan pada Selasa dini hari.
“Meski kondisi bangunan tidak stabil dan penuh timbunan material, tim SAR tetap berupaya maksimal dengan mengutamakan keselamatan korban maupun petugas,” ujar Nanang.
99 Santri Selamat, 1 Meninggal Dunia
Delapan korban yang berhasil dievakuasi selanjutnya dibawa ke sejumlah rumah sakit di Sidoarjo, seperti RSUD Notopuro, RS Delta Surya, dan RSI Siti Hajar, untuk mendapatkan perawatan intensif.
![]() |
Tim SAR lakukan evakuasi santri korban yang tertimpa bangunan (foto: BASARNAS Surabaya) |
Berdasarkan data sementara, ada 100 santri menjadi korban dalam insiden ini. Sebanyak 99 orang berhasil diselamatkan, terdiri dari 91 santri yang melakukan evakuasi mandiri dan 8 santri yang dievakuasi tim SAR. Namun, satu santri dilaporkan meninggal dunia.
Tantangan Evakuasi
Nanang menambahkan, kendala utama evakuasi adalah kondisi struktur bangunan yang rapuh serta tumpukan beton yang menyulitkan pergerakan tim. Meski demikian, operasi penyelamatan terus dilanjutkan dengan dukungan penuh dari berbagai unsur SAR.
Ratusan personel dikerahkan dalam misi kemanusiaan ini. Selain Kantor SAR Surabaya, unsur lain yang terlibat antara lain BPBD Jawa Timur, BPBD Sidoarjo, BPBD Mojokerto, BPBD Jombang, BPBD Gresik, TNI, Polri, PMI, Damkar, hingga berbagai organisasi relawan.
Mereka diperkuat dengan peralatan ekstrikasi, SCBA (Self-Contained Breathing Apparatus), perangkat evakuasi medis, dan perlengkapan pendukung lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal di lokasi runtuhan.
0 comments:
Post a Comment