BANTEN KONTAK BANTEN Kapolda Banten Brigjen Pol Hengki menilai perkembangan teknologi digital (hoaks), peredaran narkoba, dan pengaruh lingkungan sosial menjadi tantangan serius yang harus dihadapi pelajar SMA/SMK di tengah arus globalisasi.
“Adik-adik adalah pilar masa depan Indonesia, harapan bangsa di tengah arus globalisasi. Namun, perlu disadari tantangan yang dihadapi tidaklah ringan, mulai dari pesatnya perkembangan teknologi, perubahan iklim, persaingan ekonomi, hingga ancaman penyebaran ideologi radikal serta peredaran narkotika,” katanya saat upacara serentak di SMAN 2 Kota Serang, Senin.
Ia menilai literasi digital menjadi kebutuhan utama bagi generasi muda. “Cek sumber informasi, verifikasi fakta, jangan mudah percaya hoaks atau judul sensasional. Jadilah remaja cerdas dan kritis,” ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi perlunya menjaga identitas nasional di tengah budaya global dan menghindari kekerasan di lingkungan sekolah. “Tawuran, bullying, dan kekerasan bisa berujung pidana. Pilih pergaulan sehat,” ujarnya.
Menurutnya, narkoba merupakan ancaman terbesar bagi masa depan pelajar. “Narkoba merusak masa depan dan berisiko pidana berat. Sekali coba bisa hancur hidup,” tegasnya.
Hengki menambahkan bahwa perilaku negatif lain, seperti balapan liar dan penyalahgunaan media sosial, dapat berdampak hukum. “Jalan raya bukan sirkuit. Balap liar membahayakan diri dan orang lain. Bijak bermedia sosial karena jejak digital sulit dihapus,” ujarnya.
Ia menilai keterlibatan pelajar dalam aksi demonstrasi juga harus diperhatikan karena aturan melarang peserta di bawah 18 tahun. “Waspadai provokasi yang berujung pidana,” ujarnya.
Hengki menutup dengan pesan tentang pemanfaatan masa muda. “Masa muda adalah masa yang penuh energi. Gunakan untuk hal-hal positif, jadilah pribadi berprestasi, berkarakter, dan peduli sesama. Ingat, setiap tindakan punya konsekuensi,” katanya.
0 comments:
Post a Comment