![]() |
KOTA SERANG KONTAK BANTEN Peringatan Hari Guru Nasional di SMPN 6 Kota Serang, Selasa, 25 November 2025, berlangsung dengan cara yang tidak biasa. Para guru dikejutkan oleh aksi polisi dan sejumlah siswa yang berpura-pura melakukan penangkapan terhadap pelajar yang disebut sebagai pelaku tawuran lengkap dengan skenario membawa senjata tajam dan hukuman di tengah lapangan.
Aksi tersebut ternyata merupakan kejutan yang telah disiapkan siswa untuk para guru pada momen Hari Guru Nasional. Seluruh rangkaian acara dimulai dengan upacara bendera, dilanjutkan penampilan paduan suara guru, flashmob oleh guru dan mahasiswa PLPH, lomba menyanyi antarkelompok guru, serta berbagai penampilan siswa, mulai dari menyanyi, menari, membaca puisi, hingga cosplay karakter guru-guru SMPN 6 Kota Serang. Kejutan berupa skenario tawuran itu menjadi momen berbeda yang belum pernah dilakukan pada peringatan sebelumnya.
Fikri, guru yang menjadi satu-satunya pihak sekolah yang mengetahui dan membantu perencanaan aksi tersebut, menegaskan bahwa ide prank sepenuhnya berasal dari para siswa.
“Ide prank itu murni dari siswa. Saya hanya membantu mengarahkan. Untuk mengundang polsek, itu saran dari saya karena ingin mencoba sesuatu yang baru. Pihak polsek pun mendukung penuh untuk memeriahkan acara ini. Kebetulan sekolah kami juga dekat dengan polsek,” ujar Fikri.
Ia berharap kejutan itu menumbuhkan rasa kasih sayang, hormat, dan kebanggaan siswa kepada para guru. Menurutnya, hampir 80 persen siswa yang terlibat dalam skenario merupakan anak-anak yang memiliki catatan khusus di sekolah, sehingga tema tawuran menjadi konsep yang relevan dan menarik bagi mereka.
Kejutan itu berhasil membuat para guru panik sekaligus sedih karena mengira terjadi insiden serius pada hari istimewa mereka. Kepala SMPN 6 Kota Serang, Mundakir, mengaku tidak mengetahui rencana tersebut.
“Begitu melihat polisi dan anak-anak datang, saya sangat sedih sampai meneteskan air mata. Kenapa di hari ulang tahun guru anak-anak berbuat seperti itu? Tapi setelah tahu itu kejutan, saya bangga dengan kreativitas mereka,” ucapnya.
Mundakir juga mengajak para guru di SMPN 6 Kota Serang maupun di Banten untuk terus menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan lebih dekat dengan siswa.
“Ayo kita berbenah, lebih dekat lagi kepada anak-anak dengan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga tujuan-tujuannya bisa tercapai. Caranya adalah dekat dengan anak, belajar dengan menyenangkan,” tutupnya






0 comments:
Post a Comment