![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFqT1Y1IV3n59hjoyXX3ERCsDaRPCffGZkb-5hUg13xM6k46m36KPVyjHK4IctXJ0JolOHNwSW44Zay_-9r0BqKDBfEiu_9iwDZGEXt3f0juTwKlMperIskWFmqrFWeWQc1sPm_Aqte76g/s320/Tangerang-fotomtq.jpg)
TANGERANG, (KB).-Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) VI Kabupaten Tangerang 2016, resmi
dibuka Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Selasa (20/12/2016).
Kegiatan tersebut ditandai dengan pawai taaruf tingkat kecamatan.
Pembukaan MTQ dan pawai taaruf berlangsung di Perumahan Sudirman Indah,
Kelurahan Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Kegiatan
tersebut sekaligus menjadi rangkaian pesta rakyat HUT ke-72 Kecamatan
Tigaraksa. Camat Tigaraksa Mas Yoyon Sunarya berharap, jika kegiatan itu
dapat memberikan pengaruh positif pada masyarakat Kabupaten Tangerang
secara umum, khususnya bagi warga di Kecamatan Tigaraksa. "Ini pesta
rakyat. Kami juga melaksanakan MTQ untuk membumikan Alquran sekaligus
mewujudkan Tigaraksa yang religius sesuai ajaran Alquran," ujar Yoyon di
sela-sela acara.Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar dalam sambutannya mengatakan,
selain HUT ke-72 Kecamatan Tigaraksa, sedianya pada 27 Desember
mendatang juga merupakan HUT ke-73 Kabupaten Tangerang. "Tentunya dengan
momentum peringatan hari jadi tersebut merupakan suatu kebahagiaan
tersendiri bagi kita semua sebagai masyarakat Kabupaten Tangerang,"
ucapnya. Pantauan Kabar Banten, ribuan masyarakat dari berbagai elemen
tampak mengikuti pawai taaruf dalam rangka memeriahkan MTQ VI tingkat
Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Pawai taaruf juga menampilkan
penampilan dari grup marching band dan qasidah. Agar nampak menarik,
sejumlah kendaraan pun ikut dihias sedemikian rupa oleh para kafilah
perwakilan dari masing-masing desa di kecamatan tersebut. Pawai taaruf
pun seolah menjadi unjuk kreativitas masing-masing perwakilan desa.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah sebuah benda yang dibawa oleh
mobil pikap. Benda berukuran besar tersebut sepintas seperti replika
Alquran. Namun setelah didekati, benda yang dibuat oleh masyarakat Desa
Cisereh itu merupakan Kitab Maulid Barzanji yang sering kali dibaca pada
saat peringatan Maulid Nabi Muhammmad SAW. "Kitab Rawi Syekh Al
Barzanji. Sengaja dibuat besar agar menarik perhatian," kata Sopyan
salah seorang warga peserta pawai. Selain kitab raksasa, untuk
meramaikan pawai masyarakat juga membuat miniatur Masjid Agung
Tigaraksa.
0 comments:
Post a Comment