
1) Penduduk kurang beraktivitas fisik, contohnya banyak menghabiskan
waktu dengan menonton TV, bermain game dan terlalu lama di depan
komputer. Hal ini dapat menyebabkan faktor risiko kegemukan.
2) Pola makan yang berubah dimana kecenderungan masyarakat untuk makan makanan olahan, siap saji, tinggi gula, garam dan lemak dan kurang makanan yang berserat seperti buah dan sayur menyebabkan gangguan pencernaan.3) Faktor risiko selanjutnya adalah minum minuman berakohol. Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan berisiko kematian.4) Selanjutnya adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat menyebabkan bermacam macam penyakit di antaranya kanker paru-paru, kanker mulut.5) Buang air besar sembarangan. Saat ini sebagian penduduk yang masih membuang air di sungai, danau, laut dan daratan. Membuang air besar sembarangan dapat menyebabkan sakit perut dan diare.6) PTM juga dipengarungi oleh pencemaran lingkungan. Di zaman teknologi saat ini, industri bertumbuh dengan pesat, namun tidak diikuti dengan pengendalian limbah hasil industri. Zat pencemar banyak mencemari lingkungan udara, air dan daratan.7) Zat pencemar yang berasal dari knalpot kendaraan bermotor, limbah pabrik, asap rokok, logam berat dan pestisida mencemari sumber air minum, menyebabkan polusi udara, mencemari tanah pertanian, tanaman dan sayur mayur.Jika zat pencemar masuk ke dalam tubuh manusia, memicu terjadinya PTM seperti gagal ginjal, gagal jantung, tekanan darah tinggi, kanker dan gangguan syaraf, bahkan dapat berakhir dengan kecacatan dan kematian.Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Hj. Indah Dinarsiani, jika ada anggota keluarga terserang penyakit tidak menular (PTM), perlu pengobatan dan perawatan jangka panjang. Hal ini menyebabkan beban pembiayaan kesehatan pemerintah meningkat, produktivitas keluarga menurun yang dapat berakibat beban ekonomi keluarga bertambah berat bahkan dapat jatuh miskin karena merawat anggota keluarga yang sakit.“Risiko terjadinya penyakit tidak menular (PTM) dapat dicegah, oleh sebab itu perlu dilakukan suatu kegiatan pencegahan oleh semua kalangan yaitu dari umur muda sampai tua, jenis pekerjaan, status sosial, status ekonomi, di desa maupun kota melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),” jelas Indah Dinarsiani.
2) Pola makan yang berubah dimana kecenderungan masyarakat untuk makan makanan olahan, siap saji, tinggi gula, garam dan lemak dan kurang makanan yang berserat seperti buah dan sayur menyebabkan gangguan pencernaan.3) Faktor risiko selanjutnya adalah minum minuman berakohol. Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan berisiko kematian.4) Selanjutnya adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat menyebabkan bermacam macam penyakit di antaranya kanker paru-paru, kanker mulut.5) Buang air besar sembarangan. Saat ini sebagian penduduk yang masih membuang air di sungai, danau, laut dan daratan. Membuang air besar sembarangan dapat menyebabkan sakit perut dan diare.6) PTM juga dipengarungi oleh pencemaran lingkungan. Di zaman teknologi saat ini, industri bertumbuh dengan pesat, namun tidak diikuti dengan pengendalian limbah hasil industri. Zat pencemar banyak mencemari lingkungan udara, air dan daratan.7) Zat pencemar yang berasal dari knalpot kendaraan bermotor, limbah pabrik, asap rokok, logam berat dan pestisida mencemari sumber air minum, menyebabkan polusi udara, mencemari tanah pertanian, tanaman dan sayur mayur.Jika zat pencemar masuk ke dalam tubuh manusia, memicu terjadinya PTM seperti gagal ginjal, gagal jantung, tekanan darah tinggi, kanker dan gangguan syaraf, bahkan dapat berakhir dengan kecacatan dan kematian.Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Hj. Indah Dinarsiani, jika ada anggota keluarga terserang penyakit tidak menular (PTM), perlu pengobatan dan perawatan jangka panjang. Hal ini menyebabkan beban pembiayaan kesehatan pemerintah meningkat, produktivitas keluarga menurun yang dapat berakibat beban ekonomi keluarga bertambah berat bahkan dapat jatuh miskin karena merawat anggota keluarga yang sakit.“Risiko terjadinya penyakit tidak menular (PTM) dapat dicegah, oleh sebab itu perlu dilakukan suatu kegiatan pencegahan oleh semua kalangan yaitu dari umur muda sampai tua, jenis pekerjaan, status sosial, status ekonomi, di desa maupun kota melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),” jelas Indah Dinarsiani.
Diungkapkan, Germas adalah suatu tindakan sistematis dan terencana
yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan
kualitas hidup. Tujuan GERMAS agar masyarakat berperilaku sehat,
sehingga diharapkan berdampak pada kesehatan yang terjaga, terciptanya
lingkungan yang bersih, sehingga jika dalam kondisi sehat, produktivitas
masyarakat meningkat dan biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk
berobat akan berkurang.Kegiatan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) dilakukan dengan
cara, antara lain melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah,
tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara
rutin, membersihkan lingkungan, menggunakan jamban.Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) telah dicanangkan di Desa
Kupahandap, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Selasa 15 Nopember
2016. (Adv)
0 comments:
Post a Comment