
SERANG, (KB).-Petugas jaga Bendungan Pamarayan memantau debit air yang terus
meningkat sejak beberapa hari terakhir. Hal itu dikarenakan sejak Jumat
(13/1/2017) pagi mulai banyak kiriman air dari anak sungai di hulu
Bendungan Pamarayan, menyusul tingginya intensitas curah hujan.Mantri
Bendungan Pamarayan Nendhi Zulpandi mengatakan, kiriman debit air di
Bendungan Pamarayan mulai meningkat. Diprediksi pada Jumat malam, di
daerah hulu bendungan terjadi hujan cukup deras. Walaupun di lokasi
bendungan tidak terjadi hujan, namun hujan di bagian hulu sangat
berpengaruh terhadap kondisi ketinggian air. "Hujan dari sore sampai
sore lagi, baru kiriman air datang ke sini. Itu dari hulunya arah Bojong
Manik, Cileles, Cisimet," ujar Nendhi kepada Kabar Banten saat ditemui
di lokasi, Jumat (13/1/2017).Nendhi menuturkan, ketinggian debit air biasanya dipantau dua kali
sehari, yakni setiap pukul 08.00 dan 16.00. Namun karena debitnya mulai
tinggi, perhitungannya dilakukan per jam. Pada pukul 08.00 debit air
hanya 219 meter kubik per detik, namun pada pukul 12.00 ketinggian sudah
mencapai 355 meter kubik per detik. "Sekarang pukul 13.00 ketinggiannya
376, tapi ini masih normal. Sebab batas normal itu kisaran 0-750 meter
kubik per detik," katanya. Menurutnya, jika curah hujan mencapai 50 mm
baru ditetapkan siaga. Sebab batas siaga kisaran 1.000-1.300. Pihaknya
saling tukar informasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) untuk memperkirakan seberapa besar debit air yang akan
datang. "Kalau hari biasa paling debit air hanya kisaran 12-188 meter
kubik. Air dari hulu itu lambatannya 10 jam, jadi kami antisipasi
pembukaan pintu," ucapnya.Ia mengatakan, elevasi saat ini tetap dipertahankan agar jika ada
kiriman air tebing bendungan tidak mengalami abrasi. Dengan demikian,
alur sungai tidak akan melebar. Jika elevasi tersebut diturunkan maka
bisa berakibat longsor. "Sekarang masih aman terkendali dan dianggap
normal, jadi belum ada evakuasi. Kalau debit air sudah di atas 750 meter
kubik per detik, maka daerah seperti Cijeruk khususnya rumah yang
berada di bantaran akan kena imbasnya," tuturnya. Anggota Tagana
Kabupaten Serang Jaja mengatakan, sejak Selasa (28/12) pihaknya sudah
standby di lokasi sekitar Bendungan Pamarayan. Hal itu dilakukan dalam
rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana untuk wilayah Kabupaten
Serang."Kami sampai 15 Januari, nanti koordinasi lagi apakah tetap buka
posko di sini atau enggak. Kenapa kami mendirikan posko di sini, karena
di sini lebih terkontrol aliran airnya untuk ke wilayah hilir. Jadi
andai kata debit air naik atau turunnya kami bisa lebih siaga," katanya.
Ia mengungkapkan, dampak dari Bendungan Pamarayan akan sangat besar di
bagian wilayah hilir jika musim penghujan. Selain itu, dengan adanya
posko di sekitar Bendungan Pamarayan tersebut akan lebih mudah aksesnya
ke wilayah yang sering terdampak banjir. "Jadi lebih mudah lagi,"
ucapnya.Kondisi air saat ini memang mengalami peningkatan di bagian hulu.
Sebab sejak beberapa hari ini terjadi hujan, walaupun dengan intensitas
curah yang beragam mulai dari sedang sampai tinggi. "Untuk wilayah
selatan sudah mendung lagi. Kalau ada hujan mungkin debit air akan
meningkat lagi," katanya. Oleh karena itu, saat ini anggota Tagana sudah
dipersiapkan di semua wilayah yang sering terkena banjir. Walaupun
hanya ada satu orang dibtiap wilayah, namun tetap memantau. "Jadi jika
di sini sudah ada peringatan, maka akan dikasih tahu ke warga setempat
yang sering terkena banjir," ucapnya. (
0 comments:
Post a Comment