SERANG, (KB).-Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Banten, H. Embay Mulya Syarief
berziarah ke makam Tb. Ismail, salah seorang tokoh pejuang yang gugur
pada peristiwa Geger Cilegon di Waringinkurung, Kabupaten Serang, Selasa
(24/1/2017). Embay mengatakan, dirinya berziarah untuk mendoakan
almarhum Tb. Ismail dan mengambil sejarah kehidupan yang penuh
perjuangan. "Tujuan dari ziarah itu kan ada tiga, pertama kita mengingat
mati, kedua mendoakan kebaikan dikubur dan yang ketiga mendoakan para
pahlawan itu untuk mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah," kata
Embay. Ia menuturkan, perlawanan yang dikobarkan Ki Wasyid bersama para
tokoh Banten dalam Geger Cilegon dilatarbelakangi kesewenang-wenangan
Belanda yang saat itu merupakan peralihan terhadap kependudukan Belanda
di Banten. Kebencian masyarakat makin memuncak saat masyarakat tertekan
dengan dua musibah yakni dampak meletusnya Gunung Krakatau di Selat
Sunda yang menimbulkan gelombang laut yang menghancurkan Anyer, Merak,
Caringin, Sirih, Tajur, dan Carita," ujarnya.Menurut Cawagub nomor urut 2 ini, peristiwa bersejarah itu sangat
penting diketahui oleh warga Banten. Ia menuturkan, Tb. Ismail ini
jarang diketahui oleh orang banyak padahal beliaulah yang mengatur
stategi perang yang di pimpin oleh Ki Wasyid pada peristiwa Geger
Cilegon. "Saya kira pentingnya pemerintah untuk memublikasikan tempat
religi di Banten," ucapnya. Ia mengatakan, banyaknya orang Banten yang
melakukan perjalanan ziarah ke Madura dan Jawa Tengah. Tetapi, di Banten
sendiri malah masyarakat belum pada tahu pahlawan di Banten sendiri.
"Jadi pejabat di Banten harus hati-hati, Banten itu tempatnya para
ulama, jadi kalau mau jadi pemimpin di Banten harus bagian dari ulama,"
tutur Embay yang juga tokoh pembentukan Provinsi Banten. Sehari
sebelumnya, Embay mengunjungi sesepuh yang juga tokoh pendiri Banten,
Mukhtar Mandala. Dalam pertemuan, Mukhtar menyampaikan nasihatnya kepada
Embay, yang berpasangan dengan cagub Rano Karno. "Apa yang sudah
dicapai (Banten) dibandingkan daerah lain dalam waktu sama, banyak citra
yang kurang positif. Tolong Embay kembalikan ke marwah Banten sebagai
acuan," kata Mukhtar di Padepokan Nyi Mas Ropoh, Pandeglang, Senin
(23/1/2017), seperti dilansir detikcom.Mukhtar kepada Embay juga menceritakan nasihatnya kepada Rano Karno
sewaktu menjadi Pelaksana tugas Gubernur Banten hingga menjabat
definitif. Tiga pesan Mukhtar kepada Rano adalah antikorupsi, program
prokesejahteraan warga, dan program pendidikan agama yang diprioritaskan
sebagai ciri khas. "Rano pun saya nasihati. Saya nitip di rumah beliau
(Rano), Anda harus menciptakan legacy kalau terpilih. Legacy itu suatu
kebaikan dan orang akan ingat terus meskipun dia bukan dari Banten,"
ucapnya. Sementara itu, Embay dalam pertemuan menceritakan alasan kenapa
dirinya mau menjadi cawagub. Salah satu alasannya adalah dorongan para
tokoh termasuk Mukhtar Mandala, Taufiequrachman Ruki, dan Tb.
Hasanuddin."Embay amun boga kawani asup ka pamarintahan. Ulah di
luar bae. Kalau di luar nggak bakalan didengar. Harus asup barisan
(Embay jika punya keberanian masuk ke pemerintahan. Jangan di luar
karena tidak didengar. Harus masuk barisan)," kata Embay menirukan pesan
Tb. Hasanuddin. Embay juga menyinggung posisi Banten yang dulu disegani
hingga luar negeri. Jasa para ulama di tanah kesultanan ini disebut
besar terhadap perjuangan kemerdekaan. "Kita kenal Syekh H. Tb. Asnawi
Caringin, KH. Wasyid tahun 1888 Geger Cilegon. Bisa jadi yang
mengobarkan semangat kebangsaan ulama Banten yang dulu dibuang ke
nusantara," tuturnya
0 comments:
Post a Comment