
CILEGON, (KB).-Guru honor di Kota Cilegon dikabarkan belum pernah mendapatkan
pelatihan atau pembinaan dalam mengimplementasikan program Kurikulum
2013 (K13). Ketua Umum Forum Komunikasi Guru dan Tenaga Honorer (FKGTH)
Kota Cilegon, Supardi Gopar membenarkan hal tersebut. Menurut dia, guru
honorer di daerah setempat kurang diperhatikan. Dia menuturkan, Pemkot
Cilegon pernah menggelar pelatihan kepada para guru se-Kota Cilegon
beberapa waktu lalu di sebuah hotel Anyer, namun hanya diperuntukkan
para guru yang sudah berstatus ASN (aparatur sipil negara). Sementara,
tenaga honorer tidak ada satupun yang diundang. "Tidak ada sama sekali
dan tidak pernah diajak, bahkan sampai saat ini belum ada yang pernah
dikasih tahu atau diajak agar kompetensi guru honer bisa terus
ditingkatkan. Guru honor seolah dianaktirikan," katanya, kepada , Senin (23/1/2016).Padahal, ujar dia, tenaga guru honorer jelas-jelas terlibat di dalam
upaya untuk memajukan mutu pendidikan Kota Cilegon. Pihaknya pernah
melakukan aksi di Kantor Dinas Pendikan (Disdik) Kota Cilegon dan Kantor
Wali Kota untuk mempertanyakan perihal nasib mereka yang tidak kunjung
ada kejelasan. Dia mengatakan, program yang saat ini sedang
digadang-gadang oleh pemerintah terkesan tidak memerhatikan
kesejahteraan dan kesehatan para guru honor. Hal tersebut terlihat dari
penghasilan yang didapat oleh guru honor yang tidak lebih dari Rp
300.000 untuk setiap bulannya, meski kebutuhan ekonomi terus meningkat.
"Beban kewajiban terus di tambah. Namun, kesemua itu tida didukung
dengan peningkatan tarap kelayakan pengajar honor. Parahnya, informasi
terakhir yang kami peroleh, upaya untuk menaikan gaji honor baru akan
diwacanakan pada 2018 nanti," ucapnya.Sementara itu, Kepala Disdik Kota Cilegon, Muhtar Gojali mengatakan,
untuk dilakukan pemerataan mutu pendidik secara serempak memerlukan
biaya yang tidak sedikit. Menurut dia, mekanisme penularan ilmu dari
guru satu ke guru lainnya merupakan langkah efektif yang saat ini
diambil oleh Pemkot Cilegon, melihat ketersediaan anggaran yang ada.
Terpisah, Sekertaris PGRI Kota Cilegon, Bahrudin menuturkan, ke depan
pihaknya bersama pihak terkait akan melakukan roadshow ke
sekolah-sekolah untuk melakukan penilaian dan evaluasi kepada para guru
pendidik dalam melaksanakan program K13. Menurut dia, jika di kemudian
hari nanti ditemukaln guru yang kesulitan dalam menerapkan program K13,
pihaknya akan terus medorong agar dapat lebih dikuatkan lagi.
0 comments:
Post a Comment