PANDEGLANG, (KB).-Naiknya harga kebutuhan dasar masyarakat, seperti harga cabai di
pasar tradisional dan modern, mengundang reaksi Bupati Pandeglang Hj.
Irna Narulita untuk mendukung gelaran pasar tani di Alun-alun Kota
Badak, Pandeglang, Ahad (29/1/2017). Gelaran pasar tani itu selain
mempertemukan langsung petani sebagai produsen dengan konsumen
(masyarakat) juga dapat memutus mata rantai adanya permainan harga
sepihak. Kegiatan tersebut akan dijadikan rutin mingguan dan bulanan di
Kabupaten Pandeglang. Gelaran pasar tani ini berdampak positif bagi para
petani khususnya. Sebab, dengan gelaran ini akan menciptakan harga
kebutuhan masyarakat tetap stabil, seperti harga cabai yang kini sangat
mahal. "Saya sengaja turun langsung meninjau pasar tani, karena ini momentum
untuk mengurangi beban warga yang selama ini cukup sulit mendapatan
cabai, karena harganya sangat mahal," kata Irna kepada Kabar Banten,
seusai meninjau pasar tani di Alun-alun Pandeglang, Ahad (29/1/2017).
Menurut Irna, pasar tani akan memberikan dampak positif bagi petani yang
selama ini hasil buminya dijual dengan harga rendah oleh tengkulak.
Dengan pasar tani ini, mereka bisa bertemu langsung dengan pembeli.
Dengan adanya pasar tani, kata Irna, diharapkan tidak ada lagi yang
bermain harga, salah satunya cabai yang saat ini menyebabkan kegaduhan
di masyarakat. Harga di sini sedikit lebih murah dibanding harga di
pasaran. Di sini harga bawang saja Rp 25.000 per kilogram dari harga
biasanya Rp 32.000 per kilogram.Sementara, Kabid Holtikultura Dinas Pertanian, Heny mengatakan, para
petani yang ikut memasarkan hasil buminya di acara pasar tani sebanyak
40 kelompok tani dari berbagai wilayah. Mereka datang dari Banjar,
Jiput, Cipeucang, Munjul, Cadasari, Pandeglang, dan Kadu Hejo. ”Kami
ingin menjadikan acara ini menjadi agenda bulanan. Untuk para petani
yang memasarkan hasil produksinya bisa bergilir tiap bulannya untuk
setiap kecamatan," ujarnya. Sementara itu produk yang di pasarkan di
acara tersebut, kata Heny, didominasi sayur- sayuran dan buah-buahan
terutama cabai. ”Selain sayuran ada beberapa yang dipasarkan, seperti
madu, durian dan lain sebagainya,” ucapnya. Kegiatan pasar tani tersebut
disatukan dengan acara car free day, sehingga masyarakat Pandeglang
yang sudah berolah raga bisa langsung berbelanja sayuran. Acara pasar
tani dihadiri Forkopimda Pandeglang, Kepala Dinas Pertanian Pemprov
Banten Agus M. Tauchid , para asisten daerah, dan Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Pandeglang, Wowon Dirman.Sementara itu, anggota Fraksi PKS DPRD Pandeglang, Abdul Azis
menyambut baik pemerintah menggelar pasar tani di Alun-alun Badak.
Kegiatan ini bukan saja meringankan beban warga terhadap kenaikan harga
sembako juga akan berdampak baik bagi petani selaku produsen pertanian.
"Pasar tani akan menekan maraknya tengkulak dan lebih antara petani
sebagai produsen pertanian dengan masyarakat selaku konsumen kebutuhan
dasar," tuturnya. Seorang warga, Rohman, mendukung gelaran pasar tani di
Alun-alun Pandeglang. Selain menyajikan kebutuhan pokok masyarakat, di
lokasi terdapat cabai dan bawang yang harganya relatif murah dibanding
di pasaran. Pihaknya berharap gelaran pasar tani bisa menjadi agena
rutin. "Bagusnya sih, sebulan sekali pasar tani dilaksanakan. Ini akan
menjadi terah atau ikon kearifan lokal Pandeglang yang mampu meringankan
beban masyarakat terhadap kenaikan harga-harga sembako tahun ini,"
ujarnya.
0 comments:
Post a Comment