Merak-
Sistem kelistrikan Jawa-Bali akan segera diperkuat oleh pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU) Banten berkapasitas 660 megawatt (MW), yang
berada di Serang, Banten. Pembangkit batu bara milik Independent Power Producer (IPP) bernama
PT Lestari Banten Energi ini, telah rampung dan bakal beroperasi secara
komersial (Commercial Operation Date/COD) pada Mei 2017.“PLTU Banten 660 MW yang dibangun IPP Lestari Banten Energi, kita
berharap pada awal tahun 2017 bisa COD. Kontraktualnya Mei 2017,
mudah-mudahan bisa lebih cepat dari kontrak,” kata Direktur Bisnis
Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero), Murtaqi Syamsuddin, Selasa 3
Januari 2017.Perjanjian jual-beli listrik (Power Puchase Agreement) dari PLTU
Banten telah ditandatangani oleh Lestari Banten Energi dan PLN pada 10
Juli 2012 lalu.Dari 660 MW listrik yang dihasilkan PLTU Banten, PLN akan membeli 600
MW. Sedangkan sisanya 60 MW akan digunakan Lestari Banten Energi untuk
keperluan sendiri.Pengadaan proyek ini menggunakan skema build, own, operate, and
transfer (BOOT). Jadi pembangkit ini nantinya menjadi milik PLN setelah
habis masa kontraknya dalam 25 tahun.PLTU Banten menggunakan mesin dengan teknologi supercritical boiler.
Biaya investasi untuk pembangunan pembangkit mencapai US$ 1 miliar.Proyek ini termasuk dalam program 35.000 MW. PLTU Banten akan menjadi
pembangkit batu bara yang pertama kali mencapai tahap COD di program
35.000 MW.Diketahui berdasarkan Izin Prinsip Penanaman Modal yang diterbitkan
BKPM pada 2012, PT Lestari Banten Energi berencana mengembangkan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 1 x 660 megawatt
(mw).Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dengan kepemilikan saham
terbesar dari Singapura ini, berlokasi di Desa Salira, Kecamatan
Puloampel, Kabupaten Serang.Proyek PLTU PT Lestari Banten Energi di Serang ini merupakan proyek
pembangkit pertama yang dibangun oleh pihak swasta tanpa menggunakan
jaminan dari Pemerintah Republik Indonesia (government guarantee)
0 comments:
Post a Comment