Serang-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang
mengakui hingga akhir 2016 kemarin sedikitnya ada 22 paket pengadaan
fisik dan non fisik yang bernilai ratusan juta mengalami gagal lelang.
Penyebabnya, diantaranya waktu lelang yang singkat dan juga sepinya
peminat dari para pengusaha untuk mengikuti lelang ini Berdasarkan data dari Bagian
Administrasi Pemerintahan Setda Kabupaten Serang, hasil inventarisir
dari setiap SKPD total seluruh kegiatan tahun 2016 yang diusulkan ke
Unit Layanan Penggadaan (ULP) ada sebanyak 255 paket dengan nilai
kontrak Rp 338.878.411.898. Dari jumlah paket lelang tersebut, kegiatan
yang sudah selesai diproses ada sebanyak 238 paket dengan nilai Rp
328.218.039.230. Sementara kegiatan yang gagal dan tidak dilanjutkan
prosesnya (tidak terserap) ada sebanyak 22 paket dengan nilai Rp
10.660.372.668.Pengadaan fisik dan non fisik kegiatan
yang gagal lelang tersebut meliputi Dinas Pertanian, kehutanan,
perkebunan dan peternakan Kabupaten Serang sebanyak 6 paket dengan nilai
Rp1.92.000.000, antara lain pembangunan sumur tanah dangkal tenaga
surya di Kecamatan Kopo dengan nilai pagu Rp320.000.000, pembangunan
sumber air tanah dangkal di Kecamatan Waringinkurung dengan nilai pagu
Rp320.000.000.Selain itu, masih kegiatan yang sama di
Kecamatan Cikeusal dengan nilai pagu Rp320.000.000, Kecamatan Jawilan
Rp320.000.000, Kecamatan Pamarayan Rp320.000.000 dan Kecamatan Baros
Rp320.000.000. Adapun jenis kegiatan semuanya adalah pengadaan
kontruksi.Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Dindikbud) Kabupaten Serang 7 paket dengan nilai Rp2.415.000.000,
antara lain rehabilitasi ruang kelas Cikande Permai dengan nilai
Rp270.000.000, pengadaan meubeulair Rp234.000.000, pemagaran SMPN I
Pamarayan Rp375.000.000, rehabilitasi tiga ruang kelas SDN Garut 1
Rp270.000.000, rehabilitasi tiga ruang kelas SDN Bugel Rp360.000.000,
pembangunan empat ruang kelas baru SDN Domas 2 Rp604.000.000 dan
pembangunan dua ruang kelas baru SDN Parakan 2 Rp302.000.000.Rumah Sakit Umum Daerah sebanyak 1 paket
dengan nilai Rp1.500.000.000 berupa pengadaan AC Central. Dinas
Kesehatan (Dinkes) 3 paket dengan nilai Rp2.868.197.000, antara lain
pengadaan alat laboratorium mikrobiologi dengan nilai Rp 549.647.500,
penambahan bangunan puskesmas Cikande Rp2000.000.000 dan pengadaan obat
dan perbekalan kesehatan Rp318.549.500.Kemudian Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) sebanyak 2 paket senilai Rp4 Milyar, yang meliputi belanja
modal pengadaan gedung pos damkar Kecamatan Anyer Rp3.850.000.000 dan
belanja jasa konsultasi pengawasan pembangunan pos damkar Rp150.000.000.TU ULP Kabupaten Serang, Ahmad Sokani
saat dikonfirmasi membenarkan adanya beberapa kegiatan yang gagal lelang
tersebut. Menurutnya, beberapa persoalan yang menyebabkan gagal lelang
tersebut antara lain waktu lelang yang singkat dan minimnya minta
pengusaha untuk mengikuti lelang tersebut. “Tapi yang gagal lelang di
2016 itu tidak bisa di lelang kembali di tahun ini. Kemarin-kemarin itu
memang waktu lelang untuk pembangunan fisik paling lama tiga puluh hari
hingga empat puluh hari,” ujarnya, Kamis (5/1/2017).Sekretaris Dindikbud Kabupaten Serang
Sarjudin mengatakan, kini pembangunan sekolah rusak sudah menjadi
kewenangan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Tata Bangunan
Kabupaten Serang. Pihaknya pun sudah menyerahkan jumlah sekolah yang
rusak untuk kemudian di masukan dalam perencanaan pembangunan. “Kita
serahkan satu paket dalam RPJMD,” imbuhnya.
0 comments:
Post a Comment