SERANG, (KB).-Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Banten
mengakui masih banyak Pondok Pesantren (Ponpes) di Provinsi Banten belum
memiliki izin operasional dari Kemenag, terutama pondok pesantren
salafi. Dari total sekitar 3.400 ponpes di Banten, baru 30 persen di
antaranya yang sudah mengantongi izin. Kasi Sistem Informasi Pendidikan
Agama dan Keagamaan Islam, Abdul Hadits Muntaha mengatakan, idealnya
seluruh ponpes di Provinsi Banten memiliki izin operasional untuk
memudahkan monitoring kepada pondok tersebut. ”Idealnya semua pondok
pesantren memiliki izin operasional agar kami mudah melakukan
monitoring,” kata Abdul saat ditemui di ruangannya, Selasa (31/1/2017).Secara keseluruhan Ponpes di Provinsi Banten jumlahnya kurang lebih
mencapai 3.400, namun hanya 30 persen yang memiliki izin operasional.
”Kami tidak mau pondok dicap yang enggak-enggak, itu saja. Bukan untuk
apa-apa,” katanya. Kepemilikan surat izin operasional juga diperlukan
untuk mempermudah pembinaan oleh pihak Kemenag. Ia mengajak seluruh
Ponpes yang belum memiliki izin untuk segera mengurus perizinan. ”Kalau
sudah terdaftar kan enak kami lakukan pembinaannya. Namun, meskipun
belum berizin kami tetap lakukan pendekatan secara persuasif,” ucapnya.
Ia mengatakan, setiap tahun Kemenag menganggarkan program pembinaan
kepada seluruh ponpes di Provinsi Banten. Bentuk pembinaannya seperti
pelatihan jurnalistik dan pengembangan ekonomi kreatif bagi pondok
pesantren modern. ”Sementara untuk pondok pesantren salafi biasanya
pembinaan pengembangan pembelajaran kitab kuning,” tuturnya.Ia mengklaim, dari jumlah sekitar 3.400 ponpes, 50 persen di
antaranya sudah mendapatkan pembinaan. Pembinaan akan terus dilakukan
agar potensi ponpes dapat berkembang, baik ponpes modern maupun salafi.
”Untuk yang belum hanya soal waktu saja, tahun ini atau tahun depannya
akan kami bina,” tuturnya. Pembinaan memerlukan adanya sinergitas dengan
stackholder yang ada. Karena pesantren bukan saja menjadi tanggup jawab
Kemenag, akan tetapi seluruh pihak harus terlibat. “Kami juga selalu
melakukan pertemuan dengan pimpinan pondok untuk membicarakan
pengembangan ponpes,” katanya.
0 comments:
Post a Comment