SERANG – Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Banten Teguh
Purwanto mengajak seluruh jajaran untuk fokus pada target yang
ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan 2017.Target tersebut fokus mempercepat dan perluasan cakupan kepesertaan
tenaga kerja penerima upah (tenaga kerja formal) dan tenaga kerja bukan
penerima upah dari 634.973 tenaga kerja menjadi 782.574 tenaga pada 31
Desember 2017.“Selain itu, kami fokus pada pembayaran iuran tepat waktu dari 60%
menjadi 90% minimal. Kakanwil juga menekankan seluruh jajaran Kanwil
Banten untuk terus melakukan inovasi dalam mengejar target yang sudah
ditetapkan,” ujar Teguh melalui siaran pers, Sabtu (18/2), terkait hasil
rapat koordinasi daerah BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Banten di Cirebon
Hotel,16-18 Februari 2017. Rakor diikuti para kepala cabang, kepala
bidang pemasaran, kepala bidang keuangan dan jaminan,Teguh kembali menegaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan harus berprestasi dengan menjadi jawara juara nasional tahun 2017.Kepala Pemasaran Wilayah Didin Haryono mengungkapkan, apa yang
disampaikan Kakanwil Banten wajib dilaksanakan. Apalagi strategi yang
disampaikan itu untuk mencapai target yang cukup besar. Misalnya,
pertama perlunya sosialisasi dan edukasi secara masif kepada masyarakat
umum dan masyarakat pekerja. Kedua, melakukan kolaborasi dan sinergi
dengan berbagai mitra strategis, Pemprov Banten, pemkab/pemkot di
Banten, Apindo, Kadin, serikat pekerja dan buruh, tokoh masyarakat, MUI,
ormas keagamaan, dan organisasi kemahasiswaan dan organisasi pelajar di
wilyah Banten.“Selain kolaborasi, juga perlu adanya penegakan hukum bagi para
pengusaha dan pemberi kerja yang tidak mendaftarkan karyawannya pada
BPJS Ketenagakerjaan. Dan strategi ini kami sudah kerja sama dengan
Kejari, Kejati, KPKNL, Kemenaker, kepolisian dan lembaga hukum lainnya,”
jelasnya.Jika perusahaan, lembaga, dan yayasan yang sudah memiliki karyawan
setelah dilakukan pendekatan secara persuasif masih juga membandel, kata
Didin, terpaksa akan diserahkan ke kejaksaan dan kepolisian.Didin berharap seluruh pekerja mendapatkan perlindungan dari BPJS
Ketenagakerjaan berupa jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian
(JKM), jaminan hari tua (JHT) alias tabungan pekerja, dan jaminan
pensiun (JP).“Untuk menjadi peserta sangat mudah dan murah. Khusus pekerja
informal, petani, nelayan, guru ngaji, ustad, kiyai, marbot masjid dan
perusahaan mikro cukup membayar Rp16.800 untuk dua program yaitu ikut
JKK dan JKM. Murah kan? Saya yakin semua kita di Banten bisa dan mampu
untuk itu,” ujarnya.Manfaat yang diperoleh, lanjut Didin, Terlebih, mendapatkan biaya
pengobatan dan perawatan jika terjadi kecelakaan, jaminan kematian
minimal Rp48 juta plus bantuan beasiswa Rp12 juta, dan bantuan berkala
Rp200 ribu setiap bulan selama 2 tahun.
Saturday, 18 February 2017
Home »
» BPJS Ketenagakerjaan Banten Fokus Raih Target
0 comments:
Post a Comment