Serang-Laporan
awal dana kampanye dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Banten 2017 dinilai Indonesia Corruption Watch (ICW) tidak mencerminkan
aspek penerimaan dan pengeluaran yang sebenarnya.Keanehan
itu terlihat, dari dana kampanye yang lebih banyak berasal dari kantong
pribadi calon kandidat sendiri. Tidak banyak yang berasal dari
sumbangan pihak lain."Padahal
realitasnya kalau kita bandingkan, tidak hanya kandidat yang
mengeluarkan uang untuk kampanye. Tetapi juga ada pihak-pihak lain yang
berkepentingan," kata Almas Syafrina, peneliti Divisi Korupsi Politik,
ICW, Minggu (12/2/2017) di Rumah Makan Kebon Kubil, Kota Serang, Banten.Dalam
kegiatan yang digelar tim pemantau independen Ayo Banten tersebut,
Almas juga memaparkan terdapat keanehan dalam dalam laporan awal dana
kampanye dua kandidat dalam Pilgub Banten yang diserahkan ke KPU Banten. Keanehan tersebut diungkapkan Almas, ketika
Andhika Hazrumy sebagai calon Wakil Gubernur nomor urut 1 dalam laporan
awal dana kampanye tidak menyumbang sama sekali untuk aktivitas
kampanye paslon nomor urut 1, Wahidin Halim-Andika Hazrumy. Sementara
jika dilihat dari aktivitas kampanye, baik Wahidin Halim maupun Andika
Hazrumy, memiliki aktivitas kampanye masing-masing."Tapi
tidak ada satu rupiah pun yang tercatat dilaporan dana kampanye yang
keluar dari kantong atau rekening Andhika," ujar Almas.Sedangkan
Rano Karno-Embay Mulya Syarif pasangan nomor urut 2, jumlah yang
tercatat dalam laporan awal dana kampanye dinilai masih sedikit. Tidak
sesuai dengan aktivitas kampanye yang membutuhkan biaya yang jauh lebih
besar.“Laporan
akhir dana kampanye, penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kedua
kandidat pada pilgub Banten 2017 tersebut seharusnya lebih mencerminkan
keadaan yang sebenarnya. Karena laporan tersebut cara paling sederhana untuk menilai integritas dan kejujuran cagub dan cawagub Banten tersebut terhadap masyarakat,” terangnya.
Sunday, 12 February 2017
Home »
» ICW Bingung dengan Laporan Dana Kampanye Pilgub Banten
0 comments:
Post a Comment