Serang-Jelang Pemilih Kepala Daerah (Pilkada)
Provinsi Banten, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten mengajak kepada
masyarakat untuk memberikan hak pilihnya, dan tidak melakukan golput.“Pilkada langsung dimaksudkan untuk
melipatkan partisipasi secara luas, sehingga secara teori aspek dan
kontrol masyarakat terhadap arena dan aktor yang terlibat dalam proses
pemilihan menjadi sangat kuat dalam kontek konsolidasi, dan penguatan
demokrasi,” kata Ketua Umum MUI Provinsi Banten, AM Romly, belum lama
ini.Romly menerangkan, proses Pilgub menjadi
pilar yang memperkokoh bangunan demokrasi secara nasional dan local,
dan pemilu adalah upaya untuk memilih pemimpin dan wakilnya.“Yang memenuhi syarat suara ideal bagi
terwujudnya cita-cira bersama sesuai dengan aspirasi umat dan
kepentingan bangsa khususnya kepentingan Banten,” imbuhnya.Ia juga menegaskan, agar masyarakat di
Banten untuk memilih pemimpin yang mempunyai sifat menegakan umamah
(Kepemimpinan) dan imarah (pemerintahan).“Memimilih pemimpin yang beriman dan
bertakwa, jujur (shiddiq), terpercaya (amanah), aktif, aspiratif
(tabligh), mempunyai kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan
kepentingan umat islam. Itu hukumnya wajib,” cetusnya.Menurut Romly, MUI Banten berpendapat
bahwa calon gubernur dan wakil gubernur harus memenuhi syarat-syarat
yang memenuhi agama, supaya bisa memimpin Banten ke depan guna
mewujudkan kemaslahatan dalam masyarakatnya.“Kedua calon pilgub dan cawagub harus
memenuhi syarat agama, supaya bisa memimpin banten guna mewujudkan
kemaslahatan dalam masyarakat,” tegasnya
MUI Banten menghimbau kepada pemerintah
dan penyelenggara pemilu menggencarkan sosialisasi penyelenggaraan
pemilu agar partisipasi masyarakat sesuai yang diharapkan.
0 comments:
Post a Comment