![]() |
RANGKASBITUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Lebak menetapkan status tanggap darurat bencana longsor. Hal ini seiring
dengan tingginya intensitas curah hujan dalam satu pekan terakhir.Instansi ini mencatat, ada 12 kecamatan yang merupakan daerah rawan
longsor. Ke-12 daerah ini yaitu, Kecamatan Lebakgedong, Cipanas,
Muncang, Sobang, Cibeber, Gunungkecana, Bojongmanik, Cimarga, dan
Kecamatan Cigemblong.“Kami minta warga yang tinggal di perbukitan mewaspadai bencana
longsor, lantaran intensitas curah hujan dalam satu pekan ini mengalami
peningkatan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi kepada Radar Banten, Minggu (29/1).Katanya, tidak menutup kemungkinan terjadi bencana tanah longsor
seperti yang terjadi di tiga kecamatan di Lebak, yaitu di Kecamatan
Leuwidamar, Sajira, dan Kecamatan Cikulur. “Bukannya kami mendoakan
bencana tanah longsor kembali terjadi. Tapi kami hanya mengingatkan
kepada warga akan bahaya bencana tersebut,” ungkapnya Kaprawi mengaku, lembaga terus meningkatkan koordinasi dengan
pemerintah kecamatan dan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana), menjaga
jika kemungkinan terjadi longsor. “Lebak terdapat perbukitan dan
pegunungan serta daerah aliran sungai, karena kondisi itu sangat
berpotensi terjadinya longsor,” ucapnya seraya menambahkan, perubahan
iklim saat ini sudah mulai terasa.Camat Cikulur Habib Abdilah mengatakan, pihaknya senantiasa
mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan bencana longsor dan
banjir untuk senantiasa waspada, lantaran dalam sepekan ini intensitas
hujan turun cukup tinggi. “Antisipasi bencana agar tidak terjadi korban
jiwa bila sewaktu-waktu turun hujan lebat di malam hari. Warga yang
tinggal di daerah rawan tanah longsor bergantian melakukan ronda,”
katanya.Terpisah, Ketua Tagana Kabupaten Lebak Aan Wiguna mengatakan, pihaknya senantiasa stand by memonitor kondisi wilayah di Kabupaten Lebak bekerja sama dengan BPBD dan muspika.“Insya Allah, relawan Tagana Lebak selalu siap 24 jam dalam
memberikan bantuan pertolongan kepada warga yang tertimpa musibah,
seperti musibah banjir dan longsor,” ujar Aan.Lantaran hal itu, relawan Tagana terus mempersiapkan diri dalam
menghadapi musibah bencana yang hampir setiap tahunnya tidak dapat
dihindari. “Kan hampir semua daerah di Lebak merupakan daerah rawan
bencana. Terutama banjir dan longsor. Kami hanya bisa mengingatkan dan
membantu masyarakat sebisa apa yang kita bisa,” ucapnya. (
0 comments:
Post a Comment