LEBAK, (KB).-Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa Rakyat
Banten (Fakrab) mendesak aparat penegak hukum segera turun tangan
menyelidiki penanganan ruas jalan nasional di Provinsi Banten melalui
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) wilayah VI Ditjen Bina
Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Langkah
tersebut dilakukan karena selain banyaknya titik pada ruas jalan yang
baru dibangun di antaranya di wilayah Lebak Selatan (Baksel) yang
kembali rusak, juga menyusul adanya upaya yang terkesan ‘penyelamatan’
Kepala Satker BPJN wilayah VI yang dipindahtugaskan ke BPJN wilayah II
Jawa Barat oleh Kementerian PUPR, disaat proyek jalan mendapat sorotan
dari berbagai kalangan.”Dalam penanganan jalan nasional di wilayah
selatan Kabupaten Lebak tahun 2016 lalu, pada beberapa titik terkesan
dikerjakan asal-asalan sehingga menimbulkan kekhawatiran adanya indikasi
korupsi pada kegiatan tersebut,” kata presedium Fakrab, Yana Musalev
kepada sejumlah wartawan, Rabu (1/2/2017).Musalev yang juga mantan koordinator Keluarga Mahasiwa Lebak (Kumala)
ini mempertanyakan kinerja tim pengawasan dan Satker jalan nasional
yang ada di Kabupaten Lebak. Sebab, sejumlah ruas jalan yang baru saja
diperbaiki sudah kembali rusak. Menurutnya, jalan nasional yang berada
di sekitar Malingping seperti Pasir Gedong, Cilangkahan yang belum lama
dibangun sudah kembali rusak parah. Padahal, jalan tersebut dibangun
dari uang rakyat yang nilainya miliaran rupiah. "Kalau pelaksanaannya
dikerjakan sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan, masa iya baru
beberapa bulan saja dibangun kondisi jalan sudah rusak parah lagi,
kemana tim pengawas jalan,” kata Musalev. Musalev menuding, jalan
tersebut selama ini dikerjakan asal-asalan, ditambah lagi adanya lalu
lalang kendaraan besar yang melebihi tonase dibiarkan melintas tanpa ada
tindakan tegas dari aparat berwenang. "Ini sangat mengkhawatirkan
sekaligus menyesakkan dada. Anggaran miliaran rupiah kekuatannya hanya
beberapa saat saja, ada apa dengan Banten," ucapnya.Tak hanya ruas jalan Pasir Gedong Cilangkahan, di beberapa titik
jalan nasional dari mulai Malingping sampai daerah Cibareno perbatasan
dengan Provinsi Jawa Barat juga sudah lama dibiarkan rusak, sehingga
sangat rawan terjadinya kecelakaan. "Kami menduga ada hal yang tidak
beres dalam proses pengerjaan ruas jalan tersebut, dan kami mendesak
agar aparat penegak hukum untuk segera bertindak," tuturnya. Bahkan,
kerusakan jalan nasional yang cukup parah juga terlihat di bundaran
Terminal Bus Mandala, Rangkasbitung, Jalan By Pass Soekarno- Hatta dan
sepanjang ruas Jalan Cirabit (Cikande-Rangkasbitung) tampak dipenuhi
lubang jalan yang mirip kubangan kerbau. Akibatnya, tidak sedikit
pengendara yang terperosok ke dalam lubang jalan. Mantan kepala Satker
wilayah VI, Subagus, yang menurut informasi kini dimutasi ke BPJN
wilayah II Jawa Barat, belum berhasil dihubungi terkait hancurnya
sejumlah ruas jalan nasional di Banten.Ponselnya beberapa kali dihubungi
tidak merespons, demikian juga whatshapp nya sekarang sudah tidak
aktif. (
Thursday, 2 February 2017
Home »
» Penanganan Jalan Nasional, Aktivis Desak Aparat Turun Tangan
0 comments:
Post a Comment