
LEBAK, (KB).-Warga Kampung Bitung, Desa Mekarwangi, Kecamatan Muncang mengeluhkan
aktivitas pertambangan batu yang berlokasi di Gunung Geblegan di wilayah
setempat. Sebab, selain kerap menimbulkan polusi udara, keberadaan
pertambangan yang sudah beraktivitas hampir dua tahun itu juga
menimbulkan kebisingan karena menggunakan alat peledak. ”Setiap hari
perusahaan itu selalu menggunakan alat peledak untuk menghancurkan batu
yang ada di bukit. Dampaknya selain membuat kebisingan juga menimbulkan
debu, terlebih jarak antara lokasi tambang dan permukiman warga sangat
dekat sekitar 15 meter,” kata salah seorang warga setempat, Salpan, Ahad
(5/3/2017).Menurut dia, sudah hampir dua tahun perusahaan beroperasi, warga
tidak pernah tahu siapa pemilik dan nama perusahaan tersebut. Sebab,
selama ini di lokasi pertambangan tidak pernah terpampang papan nama
perusahaan, sehingga hal itu menimbulkan pertanyaan warga, terlebih
aktivitas pertambangan terkesan tertutup. ”Papan nama perusahaan sama
sekali tidak terpampang di lokasi tambang, ada apa? Ini lah yang
menimbulkan pertanyaan warga,” ujarnya. Ketua Rukun Tetangga (RT)
setempat, Asnawi mengatakan, di sekitar lokasi tambang terdapat
permukiman warga yang jumlahnya sebanyak 70 kepala keluarga (KK). Selama
ini, warga sangat terganggu dengan keberadaan pertambangan tersebut,
karena setiap hari perusahaan selalu menggunakan peledak untuk
menghancurkan batu diatas bukit. ”Suara bising, peledak dan alat berat
menjadi makanan sehari-hari warga di sini. Belum lagi debu yang
ditimbulkan sangat mengganggu kesehatan warga. Jika dibiarkan warga di
sini akan terserang penyakit,” ucapnya.Ia mengaku, warga sudah beberapa kali menyampaikan keluhan ini kepada
aparat desa, tetapi keluhan itu tidak pernah ditanggapi. Padahal
keinginan warga cukup sederhana, mereka meminta agar pihak perusahaan
mau merelokasi permukiman warga ke tempat yang lebih aman agar mereka
tidak terdampak lebih buruk atas adanya aktivitas pertambangan tersebut.”Warga
berharap ada musyawarah dengan pihak perusahaan terkait solusi atas
persoalan ini. Sayangnya pihak perusahaan terkesan masa bodoh,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, aktivis Benteng Aliansi Rakyat (Bentar), A Yani
mengaku miris dengan kondisi yang dihadapi warga di sekitar lokasi
pertambangan batu tersebut. Menurutnya, pemerintah daerah harus segera
mencarikan solusi atas apa yang dihadapi warga saat ini, terlebih
aktivitas pertambangan tersebut sangat mengancam keselamatan warga. ”Ini
persoalan serius, pemerintah harus segera turun tangan. Apalagi,
aktivitas pertambangan itu menggunakan alat peledak, sehingga prosedur
standar keselamatan bagi warga harus diperhatikan oleh pihak
perusahaan,” tuturnya
0 comments:
Post a Comment