Tangerang-Kementerian Pariwisata RI melalui Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar RI mengajak tenaga pendidik di Provinsi Banten untuk mampu menjadi pembina dan pelopor pariwisata.
Guru dianggap mampu mengajak para
siswa untuk cinta tanah air, cinta lingkungan dan paham dengan potensi
wisata yang dimiliki daerahnya. Hal itu bisa diwujudkan dengan
menerapkan prinsip 3 C yakni pendidikan Character/ kepribadian yang
baik, Competence/Kemampuan memahami pariwisata dan
Colaboration/Kemampuan dengan bekerjasama dan menjaring networking.
“Pembekalan
kepada guru sangatlah penting untuk bisa memahami tentang
kepariwisataan, karena guru merupakan pembina kader. Guru diharapkan
bisa menjadi barometerdengan mengenalkan destinasi pariwisata daerah
kepada peserta didiknya atau murid melalui sadar wisata dengan
mengaplikasikan sapta pesona," ungkap Deputi Bidang Pengembangan
Kelembagaan Kepariwisataan M Ahman Sya, pada agenda Pembudayaan
Kepariwisataan bagi Guru di Provinsi Banten yang merupakan kegiatan dari
Asdep Pengembangan SDM Kepariwisataan, di Hotel Great Western, Serpong,
Kota Tangeran, Kamis, (16/3).
Dikatakan Ahman, pelatihan
diisi oleh beberapa sub materi diantaranya, kebijakan pembangunan
pariwisata daerah, kebijakan dukungan pendidikan untuk mendukung
pengembangan pariwisata, kebijakan pengembangan SDM kepariwisataan,
pelayanan prima dan sapta pesona. Seorang pelopor pariwisata penting
memahami tujuh unsur Sapta Pesona yakni unsur Kemanan, Ketertiban,
Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahan, dan Kenangan. Tujuan
diselenggarakan program Sapta Pesona adalah untuk meningkatkan
kesadaran, rasa tanggung jawab segenap lapisan masyarakat, baik
pemerintah, swasta maupun masyarakat luas untuk mampu bertindak dan
mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Sektor pariwisata memberikan harapan besar terhadap sektor
perekonomian bangsa ini. Data Devisa negara dari sektor pariwisata dari
tahun ke tahun terus meningkat dan bisa menggeser migas, batubara, dan
minyak kelapa sawit,” ujarnya.
Sementara
itu, itu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati
berharap, kegiatan pembudayaan pariwisata bagi guru tersebut dapat
memberikan kontribusi dalam pengembangan pariwisata di Banten. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan pariwisata bisa menjadi embrio bagi
promosi dan pengelolaan pariwisata di Banten. Salah satu kegiatan yang
bisa dilakukan lembaga pendidikan kejuruan pariwisata misalnya dengan
melakukan kunjungan wisata ke beberapa tempat di Banten.
“Di
area destinasi, mereka juga bisa melakukan kegiatan sosial seperti
gerakan menjaga kebersihan objek wisata, menciptakan ekonomi kreatif
berbasis sumberdaya lokal dan, promosi potensi wisata yang di miliki
Banten," harap Eneng.
0 comments:
Post a Comment