BOGOR – Ratusan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menghadiri
rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di Hotel Lorin Sentul Bogor Sabtu
(25/3).
Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa membuka secara resmi
rapimnas yang mengusung tema Satukan Langkah Membangun Negeri Menjaga
NKRI ini.
Rapimnas berlangsung mulai 24 Maret hingga 27 Maret. Selain
Khofifah,hadir pula Menteri Pedesaan dan Ketua PBNU, Hadir Abdul Manan.
Ratusan ibu-ibu muslimat NU ini berasal dari 34 pimpinan wilayah ditambah 180 pengurus cabang.
“Ada 331 peserta. Hadir juga pengurus berprestasi. Ada diskusi
kebangsaan, ekonomi, pendidikan, dakwa dan lain-lain,”kata Khofifah yang
juga Menteri Sosial RI pada Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-Jusuf
Kalla.
Khofifah menegaskan, rapimnas kali ini diisi dengan penguatan organisasi dan penguatan personal.
Ia mengaku, kinerja pengurus Muslimat NU di bidang pendidikan sudah
berjalan baik. Hal ini bisa terlihat dari anak-anak Paud dan TK beberapa
kali juara nasional.
“Tapi saya kaget, anak-anak Paud serta TK yang juara nasional, semuanya dari luar Jawa. Bali malah guru dan siswanya juara secara bersamaan. Muslimat NU Bali oleh Kementrian Pendidikan Nasional dinilai penuh dengan karya inovasi,”paparnya.
Ia meminta, agar muslimat NU terus menjaga ketahanan keluarga sebagai benteng kokoh bagi ketahanan nasional.
“Tapi saya kaget, anak-anak Paud serta TK yang juara nasional, semuanya dari luar Jawa. Bali malah guru dan siswanya juara secara bersamaan. Muslimat NU Bali oleh Kementrian Pendidikan Nasional dinilai penuh dengan karya inovasi,”paparnya.
Ia meminta, agar muslimat NU terus menjaga ketahanan keluarga sebagai benteng kokoh bagi ketahanan nasional.
“Mari rajut kembali kepedulian sosial sekaligus proses control
sosial. Harus disepakati bersama, agar tidak ada yang mencari jalan
sendiri secara konstruktif,”paparnya.
Ia mengaku, kemiskinan di desa berdasarkan data, dua kali lipat dari kemiskinan di kota.
Dan warga NU sebagai Islam pedesaan, menyumbang angka terbanyak.
Untuk itu, dirinya meminta, agar bidang ekonomi lebih ditingkatkan semua
pengurus di semua tingkatan.
“Kalau kemarin tanam, petik dan jual. Maka sekarang saya tawarkan solusi, petik, olah kemas baru jual jadi satu rangkaian agar produk bisa menghasilkan nilai jual tinggi. Kalau penguatan ekonomi desa tumbuh, maka kita bisa hindari adanya TKW,”ujar Khofifa
“Kalau kemarin tanam, petik dan jual. Maka sekarang saya tawarkan solusi, petik, olah kemas baru jual jadi satu rangkaian agar produk bisa menghasilkan nilai jual tinggi. Kalau penguatan ekonomi desa tumbuh, maka kita bisa hindari adanya TKW,”ujar Khofifa
0 comments:
Post a Comment