![]() |
ilutrasi |
Tangerang-Volume kendaraan roda empat atau lebih yang melintasi ruas jalan Tol
Tangerang-Merak cukup tinggi. Hal ini dibarengi dengan signifikannya
jumlah angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi dalam kurun waktu
setahun.Makanya pengelola jalan bebas hambatan itu coba mengatur dengan
sistem pembatasan truk bertonase. PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku
pengelola jalan Tol Tangerang-Merak menggunakan alat timbangan untuk
mengawasi kendaraan angkutan barang."Kecepatan rendah dari beban
kendaraan yang overload bisa mengakibatkan beberapa kerugian," ungkap
Manajer Perencanaan Operasi PT MMS, Sri Mulyono, Sabtu (4/3/2017).Menurutnya,
kerugian ini tentunya akan langsung dirasakan oleh para pengendara
lainnya selaku pengguna jalan bebas hambatan tersebut. Seperti tabrakan
dari belakang dan jalan lebih cepat rusak atau tidak sesuai umurnyaSementara
untuk batas kecepatan kendaraan di jalan tol minimal 60 kilometer per
jam, dan batas maksimal 100 kilometer per jam. "Karena beban yang berat
dan jalan yang pelan mengakibatkan beban yang ditanggung bertumpu ke
jalan," terang Mulyono.Pengelola jalan Tol Tangerang-Merak
mencatat, sejak dilakukan pemasangan timbangan pertama di periode 2014
pada gerbang tol Cilegon Barat, terdapat 144 kasus kecelakaan lalu
lintas. Sementara di tahun berikutnya angka turun menjadi 39 kasu angka
kecelakaan. Untuk alatnya sendiri, WIM high speed dengan inti
sensor kristal, mampu mengukur berat kendaraan dalam kondisi bergerak
hingga kecepatan 200 km perjam. Dengan kapasitas timbang hingga 50 ton
per gandar atau 300 ton secara berat total kendaraanDitambahkannya, pada periode 2015 dari total 47 juta lebih unit
kendaraan yang melintas lewat Tol Tangerang-Merak. Sebanyak 11 juta
lebih diantaranya adalah kendaraan barang dan 623.400 unit kendaraan
beban barang bermuatan Itu artinya hanya 5,4 persen kendaraan overload yang sempat melintasi
Tol Tangerang-Merak setelah pemasangan WIM pertama di tahun 2014 lalu.
Karena di tahun 2014 Kami mendata sebanyak 75 persen dari total
kendaraan yang masuk adalah kendaraan barang overload." tambah
Mulyono.(
0 comments:
Post a Comment