Jakarta-Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris selaku perwakilan grup
Whatsapp Peduli Negara menyambangi KPK guna mendesak KPK untuk
menyelesaikan pengusutan kasus – kasus besar yang menggantung.
Kurang lebih terdapat 100 tokoh yang tergabung dalam grup Peduli
Negara yang ikut berpartisipasi mengontrol kinerja KPK. “Kami harus
peduli dengan nasib negara, antar lain masalah korupsi yang luar biasa
di negeri kita,” ujar Fahmi, Jumat, (19/4/17).
Fahri menekankan, KPK perlu berkonsentrasi menangani masalah-masalah besar mengenai
seperti kasus pembelian lahan RS Sumber Waras yang sudah jelas sekali, Taman BMW, BLBI, Hambalang.
seperti kasus pembelian lahan RS Sumber Waras yang sudah jelas sekali, Taman BMW, BLBI, Hambalang.
“Kami mendorong kerja KPK, ada 49 kasus yang segera diangkat, yaitu
RS Sumber Waras, Taman BMW. Mana mungkin tanah masih ngutang 6 miliar
dibayar oleh DKI,” lanjutnya .
Fahmi juga menuturkan mengenai masalah Sumber Waras ada satgas yang
menangani, namun khusus Taman BMW, pihak KPK terkejut dan belum
mengetahui.
Untuk kasus BLBI yang sedang diproses dan ada tim khusus yang
menangani, karena kasus ini merupakan kasus besar. “Kami khawatir kalau
masalah ini tidak cepat dituntaskan orang akan hilang kepercayan pada
KPK,” tambah Fahmi.
Fahmi Idris juga mengapresiasi penolakan RUU yang baru di KPK. “Kita
prihatin mengenai RUU KPK pada dasarnya kita menolak,” tutupnya.
(PNJ-45/win)
0 comments:
Post a Comment