SETIAP 21 April menjadi momentum bagi kaum perempuan untuk berani
bangkit mencapai kedudukan setara dengan kaum maskulin. Perjuangan ini
dilakukan oleh pejuang perempuan Raden Ajeng Kartini, wanita kelahiran
Jepara 21 April 1879. Kartini dikenal sebagai pelopor lahirnya
kebangkitan kaum hawa dengan prinsipnya memperjuangkan emansipasi
wanita.
Di era modern saat ini, perempuan Indonesia semakin bangkit. Sesuai
dengan buku Kartini “Habis Gelap Terbitlah Terang”, Kartini era modern
sudah bisa menjadi pemimpin dan menempati posisi strategis di setiap
perusahaan.
Lebih muda lagi, generasi millenial saat ini membuat sosok Kartini
bangga. Kemudahan akses internet dan teknologi, membuat perempuan di era
generasi millenial semakin bebas berkarya.
Berikut ini adalah sejumlah kumpulan testimoni ulasan JawaPos.com,
Jumat (21/4) dari sejumlah tokoh yang mengagumi perjuangan perempuan di
era modern dan millenial saat ini. Hal itu tentu tanpa melupakan kodrat
perempuan untuk melahirkan dan menikah.
Dewi Motik
Pendiri Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) ini menilai semua wanita di Indonesia harus merdeka dalam memperoleh hak-haknya. Menurutnya, Kartini membuat wanita Indonesia lebih mandiri, sejak masa kemerdekaan 72 tahun lalu. Tentu harus dimulai diri sendiri.
Pendiri Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) ini menilai semua wanita di Indonesia harus merdeka dalam memperoleh hak-haknya. Menurutnya, Kartini membuat wanita Indonesia lebih mandiri, sejak masa kemerdekaan 72 tahun lalu. Tentu harus dimulai diri sendiri.
Dewi menjelaskan sebagai manusia yang mandiri, perempuan harus tetap
memiliki pemikiran terbuka dan mau bekerja sama. Dewi menilai wanita
tentu tetap tidak lepas pada kodratnya mengurus suami dan rumah tangga.
Dia mengapresiasi karya pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) wanita yang
mengutamakan produk lokal.
Ayu Utami
Penulis dan Novelis Ayu Utami menilai Kartini sudah memperjuangkan posisi perempuan setara dengan pria. Namun tetap saja ada norma-norma yang harus dipatuhi. Salah satunya saat perempuan ingin terjun ke dunia politik.
Penulis dan Novelis Ayu Utami menilai Kartini sudah memperjuangkan posisi perempuan setara dengan pria. Namun tetap saja ada norma-norma yang harus dipatuhi. Salah satunya saat perempuan ingin terjun ke dunia politik.
Ada ruang-ruang perempuan yang masih memiliki batas untuk ke luar
wilayah dan dirasa lebih berat daripada laki-laki. Ayu meminta generasi
millenial saat ini harus mampu lebih cerdas karena ditopang dengan
berbagai akses teknologi.
Hebatnya Kartini, kata Ayu, dia sudah menulis di usia belasan tahun.
Generasi millenial saat ini sangat cerdas dan kondisinya jauh lebih baik
sekarang ini.
Hamid Basyaib
Komentator sosial ini mendorong generasi millenial untuk hobi membaca. Menurutnya sangat jarang saat ini generasi millenial yang rajin menulis buku atau membaca. Generasi saat ini sudah lebih sering membaca hanya 160 karakter di media sosial Twitter atau Facebook. Akibatnya, melihat buku setebal 200 halaman seolah menjadi intimidasi. Begitu juga wartawan dan aktivis harus ditopang dengan kecerdasan.
Komentator sosial ini mendorong generasi millenial untuk hobi membaca. Menurutnya sangat jarang saat ini generasi millenial yang rajin menulis buku atau membaca. Generasi saat ini sudah lebih sering membaca hanya 160 karakter di media sosial Twitter atau Facebook. Akibatnya, melihat buku setebal 200 halaman seolah menjadi intimidasi. Begitu juga wartawan dan aktivis harus ditopang dengan kecerdasan.
Tsamara Amany
Sosok generasi millenial hebat ini patut menjadi teladan. Kelahiran 1996, Tsamara adalah generasi millenial yang sukses. Dia sudah membuat buku tentang kebebasannya mengemukakan pendapat dan politik dalam buku berjudul Curhat Perempuan. Di kala anak muda lain masih senang kongkow bersama teman-teman, Tsamara justru menelurkan karya terbaik. Baginya sosok Kartini merupakan teladan baginya.
Sosok generasi millenial hebat ini patut menjadi teladan. Kelahiran 1996, Tsamara adalah generasi millenial yang sukses. Dia sudah membuat buku tentang kebebasannya mengemukakan pendapat dan politik dalam buku berjudul Curhat Perempuan. Di kala anak muda lain masih senang kongkow bersama teman-teman, Tsamara justru menelurkan karya terbaik. Baginya sosok Kartini merupakan teladan baginya.







0 comments:
Post a Comment