Jakarta-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta media mainstream memerangi maraknya hoax dan berita bohong yang kerap menjadi viral
di media sosial (medsos). Hal itu disampaikannya usai menghadiri acara
perayaan Hari Kebebasan Pers Dunia di Jakarta Convention Center (JCC),
Senayan, Jakarta Pusat.
“Mestinya baik media mainstream, media online meluruskan kalau ada berita-berita tidak benar, berita bohong, atau hoax.
Ada ujaran-ujaran yang tidak baik sehingga masyarakat jadi tercerahkan
untuk pelurusan itu,” kata Jokowi di lokasi, Rabu (3/5/2017).
Jokowi mengajak pers memberikan pencerahan kepada masyarakat agar mampu membedakan mana berita hoax
maupun berita benar yang ada di medsos. “Jangan malah kalau ada yang
enggak benar malah enggak diluruskan malah diangkat atau di-viral-kan. Itu yang perlu kita garap bersama-sama,” ucapnya.
Mantan Gube#rnur DKI Jakarta itu berpesan agar wartawan mampu menulis
berita yang baik. Sebab, profesi wartawan telah mendapat perlindungan
hukum lewat UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Jokowi menambahkan bahwa kebebasan yang diterima oleh wartawan juga
harus dibarengi dengan pertanggungjawaban atas tulisan-tulisan yang
dimuat oleh pewarta tersebut. ”Wartawan sudah mendapatkan kebebasan,
yang amat sangat. Di dunia terutama di Indonesia sebagai bagian dari
reformasi dulu. Tapi kebebasan pasti ada juga tanggungjawabnya,” tukas
Jokowi
0 comments:
Post a Comment