PANDEGLANG, (KB).- Puluhan mahasiswa yang tergabung
dalam Pergerakan Pemuda Peduli Pandeglang (P4) menggelar unjuk rasa di
kantor Dinas kesehatan (Dinkes) Pandeglang, Senin (24/7/2017) sekitar
pukul 11.30. Dalam orasinya, massa mendesak Dinkes untuk membatalkan
semua pemenang lelang paket pekerjaan, karena diduga ada keterlibatan
oknum Dinkes yang bermain proyek. Berdasarkan pantauan, aksi tersebut
mendapatkan pengamanan ketat dari Polres Pandeglang.
Bahkan aksi tersebut membuat kemacetan, karena massa menggunakan
separuh jalan umum yang diduduki secara santai. Di badan jalan depan
kantor Dinkes, massa terus menyuarakan aspirasinya.
Korlap aksi, Darma mengatakan, dari 11 paket pekerjaan yang dilelangkan Dinkes pada Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pandeglang dinilai tidak sehat karena diduga ada oknum Dinkes yang sempat memberikan bocoran tentang tahapan lelang ke pihak pengusaha.
Korlap aksi, Darma mengatakan, dari 11 paket pekerjaan yang dilelangkan Dinkes pada Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pandeglang dinilai tidak sehat karena diduga ada oknum Dinkes yang sempat memberikan bocoran tentang tahapan lelang ke pihak pengusaha.
”Semua proyek yang dilelangkan telah berbenturan dengan Undang-Undang
Nomor: 5 Tahun 1999 tentang Larangan praktik monopoli dan persaingan
usaha tidak sehat. Hal pelanggaran itu disinyalir karena ada dugaan
oknum yang memberikan data lelang kepada salah satu pengusaha,” kata
Darma.
Salah satu proyek yang diduga menyalahi aturan lelang seperti pembangunan Rumah Sakit Pratama Menes yang dikerjakan oleh salah satu perseroan terbatas (PT), dan perusahaan itu kabarnya telah dilaporkan oleh PLN Bogor karena diduga melakukan pencurian listrik ketika mengerjakan pembangunan Rumah Sakit Cilengsi Bogor.
Salah satu proyek yang diduga menyalahi aturan lelang seperti pembangunan Rumah Sakit Pratama Menes yang dikerjakan oleh salah satu perseroan terbatas (PT), dan perusahaan itu kabarnya telah dilaporkan oleh PLN Bogor karena diduga melakukan pencurian listrik ketika mengerjakan pembangunan Rumah Sakit Cilengsi Bogor.
Selain itu, rehabilitasi gedung rawat inap Puskesmas Panimbang yang
dikerjakan salah satu PT, dimana perusahaan tersebut pada tahun
2014-2015 diduga telah melakukan KKN saat mengerjakan renovasi gedung
SDN Sungai Bambu. ”Beberapa perusahaan yang memenangkan proses lelang
paket pekerjaan di Dinkes disinyalir rekam jejaknya buruk,” ucapnya.
Dengan dugaan-dugaan penyimpangan dan pelanggaran tersebut, Darma
meminta aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan baik
SKPD terkait membidangi paket kegiatan maupun ke pokja ULP yang diduga
telah melakukan konspirasi tentang tahapan proses lelang. Karena sudah
terbukti jika perusahaan yang berhasil memenangkan paket pekerjaan milik
Dinkes itu adalah perusahaan yang tidak baik. ”Selain penegak hukum di
daerah, kami minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera turun ke
Pandeglang, karena diduga adanya oknum pengusaha yang mengendalikan
proyek Dinkes,” tuturnya.
Massa lainnya, Eef menuturkan, seharusnya proses lelang paket
pekerjaan berjalan sesuai dengan aturan. Namun, karena adanya oknum yang
membekinginya membuat proses lelang proyek tidak karuan. Oleh sebab
itu, pihaknya meminta pemerintah daerah untuk segera melakukan evaluasi
terhadap kinerja Dinkes. ”Pecat segera oknum pegawai Dinkes yang diduga
bermain proyek,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Pandeglang Indah Dinarsiani belum bisa dimintai keterangannya karena sedang ada rapat dan tidak bisa diganggu. ”Nanti sebentar, sedang ada rapat dulu,” kata Indah yang dihubungi melalui telefon selulernya
Sementara itu, Kepala Dinkes Pandeglang Indah Dinarsiani belum bisa dimintai keterangannya karena sedang ada rapat dan tidak bisa diganggu. ”Nanti sebentar, sedang ada rapat dulu,” kata Indah yang dihubungi melalui telefon selulernya
0 comments:
Post a Comment