
Salah seorang warga, Hidayat mengatakan, kerusakan Jalan
Simpang-Bayah betulan Kampung/Desa Cilangkahan Kecamatan Malingping yang
terjadi beberapa bulan setelah selesai dikerjakan oleh pihak pelaksana,
PT Conbloc nyaris dibiarkan begitu saja. Padahal menurutnya pihak
rekanan mempunyai tanggung jawab selama dua tahun. ”Jalan Simpang-Bayah
di betulan Kampung/Desa Cilangkahan Kecamatan Malingping hanya beberapa
bulan saja setelah selesai dibangun 2015 lalu. Tapi sayangnya hingga
sekarang belum ada perbaikan secara tuntas, yang ada hanya penutupan
lubang menggunakan agregat,” ujarnya.
Menurutnya, kekecewaan warga semakin memuncak memaksa warga untuk
melakukan aksi hingga beberapa karena jalan tersebut dibiarkan rusak
parah dan kini berdebu akibat dibiarkan begitu saja dan tanpa penyiraman
yang kontinyu. ”Terus terang kami bingung, kenapa pembangunan Jalan
Simpang-Bayah seperti ini, kemana aparat berwenang dan penegak hukum,”
katanya. Ditambahkan, kedatangan warga ke kantor Kecamatan Malingping
merupakan upaya agar pemerintah khususnya Satker pada Kementerian PU
terkait jalan nasional Simpang-Bayah melek dan tidak membiarkan
pelaksana kegiatan seenaknya saja.
Camat Malingping, Sukanta mengatakan, pihaknya sudah sering didatangi
warga yang mempertanyakan dan menyampaikan keluhan akibat kondisi Jalan
Simpang-Bayah khususnya di Kampung/Desa Cilangkahan rusak dan berdebu.
”Kami sudah menyampaikannya kepada pihak Satker jalan nasional terkait
hal tersebut. Kami juga meminta kepada pihak berkompeten tidak tinggal
diam menyikapi keresahan warga. Sebab, saat ini saja di jalan ruas
tersebut banyak penghalang baik dari batu maupun kayu sebagai bentuk
protes dan upaya agar laju kendaraan yang melintas tidak kencang,”
tuturnya.
0 comments:
Post a Comment