LEBAK – Ratusan rumah toko (ruko) di bawah lahan milik PT KAI
dibongkar untuk meningkatkan pengembangan infrastruktur dan fasilitas
Stasiun Rangkasbitung, Kamis (3/8).
Senior Manager Humas PT KAI Daop I Jakarta Suprapto mengatakan,
penertiban serta pembongkaran di atas lahan seluas 9.449 meter persegi
dengan jumlah 105 bangunan ini dapat berjalan tertib dan kondusif.
“Alhamdulillah, pembongkaran ini berjalan dengan kondusif, karena
kita sudah memberi surat peringatan tiga kali secara bertahap. Dan
memang awalnya pemilik ruko atau kios ini mengontrak, sehingga kita nunggu sampai habis kontraknya,” ujar Suprapto saat meninjau pembongkaran di sekitar Stasiun Rangkasbitung, Kamis (3/8).
Suprapto mengaku, pihaknya sudah memberikan jangka waktu dua tahun
untuk para pedagang menabung dan mengumpulkan dana untuk membiayai
perpindahan usahanya.
“Sebelum dibongkar kita sudah beri surat peringatan dan kita sudah
stop kontrak sampai 2015 dengan pedagang. Sehingga kita beri waktu dua
tahun untuk para pedagang di sekitar Stasiun Rangkasbitung untuk
membiayai perpindahan usahanya,” katanya.
Salah satu faktor pembongkaran ini, menurut Suprapto, yaitu jumlah
penumpang yang terus meningkat dari 6.000 penumpang per hari dan sejak
adanya KRL menuju Jakarta penumpang meningkat berlipat-lipat sampai
15.000 penumpang per hari, bahkan di hari weekend penumpang mencapai 25.000 orang per harinya.
“Maka dari itu, hal tersebutlah yang mendasari pembongkaran. Kita
akan terus tingkatkan pelayanan terbaik untuk pengguna jasa angkutan
kereta api, agar pengguna merasa nyaman dan aman,” tuturnya.
Lahan seluas 9.449 meter persegi ini, Suprapto mengaku, akan
dijadikan lahan parkir, perluasan toilet, pembangunan mushola, ruang ibu
menyusui, ruang loket, ruang tunggu penumpang dan lain sebagainya.
“Diharapkan dengan dibangunnya perbaikan infrastruktur dan
peningkatan fasilitas ini dapat memberikan kenyaman kepada penumpang
angkutan kereta api,” harapnya.
Sementara itu, salah satu pedagang sembako yang terkena pembongkaran
Qiwong mengatakan, merasa kecewa dengan pembongkaran itu. Pasalnya, dia
akan kehilangan tempat mencari nafkah untuk keluarganya.
“Saya bingung buat dagang dimana lagi, karena sangat sulit mencari tempat yang strategis seperti ini,” ungkapnya.
0 comments:
Post a Comment