SERANG – Tahun ini merupakan tahun kedua Pemkot Serang mengucurkan
anggaran untuk guru di madrasah diniyah takmiliyah se-Kota Serang. Sama
dengan tahun lalu, anggaran untuk 1.700 guru madrasah yang dialokasikan
Pemkot, yakni Rp5,4 miliar.
Walikota Serang Tb Haerul Jaman mengatakan, anggaran Rp5,4 miliar itu
dibagi untuk dana insentif sebesar Rp5,1 miliar dan operasional Forum
Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) sebesar Rp300 juta. “Kami baru
mampu memberikan sebesar Rp250 ribu per bulan atau Rp3 juta setahun per
orang untuk 1.700 guru madrasah diniyah di Kota Serang,” ujar Jaman usai
penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara
Pemkot Serang dan FKDT Kota Serang terkait pemberian insentif kepada
guru madrasah di salah satu rumah makan di Kota Serang, Selasa (5/9).
Ia mengatakan, guru madrasah yang diberi insentif adalah mereka yang
mempunyai izin mengajar. Tahun lalu, ada 1.700 guru yang memiliki izin
mengajar. Namun, tahun ini mengalami penambahan sebanyak 184 orang.
“Hanya saja yang 184 orang ini belum terakomodasi untuk pemberian insentif. Insya Allah,
tahun depan dapat diakomodasi. Mudah-mudahan juga besarannya bisa
bertambah,” tuturnya. Kata dia, kemampuan keuangan Kota Serang masih
terbatas, sementara jumlah madrasah diniyah di Ibukota Provinsi Banten
ini cukup banyak, yaitu 287 lembaga.
Jaman berharap, dana insentif ini dapat menjadi motivasi bagi para
guru madrasah untuk terus bersemangat memberikan perhatian,
pembelajaran, dan pengarahan kepada anak-anak di Kota Serang.
Dikatakannya, keberadaan madrasah diniyah sangat penting untuk
meningkatkan sumber daya manusia Kota Serang.
Menurutnya, selain pendidikan formal berupa ilmu pengetahuan,
masyarakat juga membutuhkan ilmu keagamaan agar seimbang. “Apabila
mempunyai pola pikir yang baik dan generasi muda semakin berkembang,
Kota Serang membutuhkan kontribusi mereka dalam pembangunan,” tutur
politikus Partai Golkar ini.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Serang Machdum Bachtiar
mengatakan, pihaknya baru mampu memberikan insentif kepada 50 orang guru
madrasah dengan besaran yang sama yakni Rp250 ribu per orang per bulan.
“Sebanyak 50 orang ini berbeda dengan 1.700 orang yang diberikan
insentif oleh Pemkot karena tidak boleh duplikasi,” terangnya.
Kata dia, kondisi guru madrasah memang memprihatinkan. Selama ini,
gaji para guru itu hanya dari yayasan masing-masing. Jumlahnya juga
tidak besar, yakni sekira Rp50 ribu sampai Rp100 ribu per bulan.
“Seharusnya yang diperjuangkan bukan hanya buruh, tapi juga para ustaz
dan ustazah ini yang memang berkontribusi untuk pendidikan anak-anak,”
tandas Machdum.
Apalagi, jumlah siswa madrasah di Kota Serang cukup banyak, yaitu 25.242 orang.
Guru Madrasah Diniyah At-Taqwa, Kompleks Banjarsari, Kecamatan
Cipocokjaya, Sugianto mengaku hanya mendapatkan dana insentif dari
Pemkot. Selama ini, gaji para guru madrasah memang tergantung dari
kemampuan yayasan dan siswanya. “Karena tidak ada bantuan dari
pemerintah seperti sekolah formal,” ujarnya
0 comments:
Post a Comment