Oleh : SUHA GONDRONG
Manusia tidak ada yang sempurna, diantara sekian banyak kelemahan dan ketidak sempurnaan manusia adalah hati yang tidak pernah stabil. Guncangan terhadap hati ini jauh lebih dahsyat dari pada guncangan terhadap raga kita, kalau tangan yang sakit, masih bisa kita obati dengan balsem atau diurut, kalau kaki terluka masih ada betadin dan perban yang bisa menyembuhkannya, yang jelas kalau raga ini sakit InsyaAllah ada banyak cara untuk menyembuhkanya dengan cepat dan ada banyak orang yang sabar dan tahan jika raga yang sakit.
Manusia tidak ada yang sempurna, diantara sekian banyak kelemahan dan ketidak sempurnaan manusia adalah hati yang tidak pernah stabil. Guncangan terhadap hati ini jauh lebih dahsyat dari pada guncangan terhadap raga kita, kalau tangan yang sakit, masih bisa kita obati dengan balsem atau diurut, kalau kaki terluka masih ada betadin dan perban yang bisa menyembuhkannya, yang jelas kalau raga ini sakit InsyaAllah ada banyak cara untuk menyembuhkanya dengan cepat dan ada banyak orang yang sabar dan tahan jika raga yang sakit.
Bagaimana jika hati yang terasa capek? Atau hati yang sedang sakit?
Atau hati yang tersakiti? Apapun itu jika hati yang menjadi korban, bisa
dipastikan tidak banyak orang yang bisa sabar dan tahan dalam
menghadapinya. Lihat saja gara-gara hati yang terluka, ada pembunuhan,
ada yang bunuh diri, ada yang “menyantet” ada yang bermusuhan bahkan yang lebih kronisnya lagi jika hati sudah kehilangan iman, hancurlah segalanya.
Hati dalam bahasa Arab disebut dengan al-qalb, yang berarti
bolak-balik. Disebut demikian, karena hati adalah dunia abstrak (closed
area), unik, dan berkembang (developmental). Hati gampang berubah, sukar
dibaca, senantiasa berkembang, dan pasang-surut. Rasul bersabda, “Dalam
tubuh manusia ada segumpal daging, apabila ia baik, maka baik pula
seluruh tubuhnya; dan jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya.
Ketahuilah, itulah hati.” (Al-Hadis).
Memang sulit sekali menjaga hati, ia terkadang begitu liar tak
terbendung dan terkadang terkukung dalam ketidakpastian dalam keheningan
yang berkepanjangan. Jika hati ini baik,bersih maka baik pulalah
seluruh anggota tubuh kita, itu pesan yang tersirat dari Rasulullah SAW.
Cara Menjaga Hati
Ibnul Qayyim menjelaskan, agar hati bisa tetap sehat, ia bisa dilakukan dengan tiga cara;
1. Menjaga kekuatan hati, Kekuatan hati bisa
didapatkan dengan iman. Dan iman merupakan sumber kekuatan hati paling
utama. Jika iman hilang, hati akan menjadi sakit.
2. Melindungi hati dari hal-hal yang membahayakan, Sedangkan untuk melindungi hati dari hal-hal yang membahayakan, bisa dilakukan dengan menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat. Sebab, kedua hal ini yang dapat membuat hati menjadi sakit. Ia sama dengan racun yang jika dikonsumsi pasti akan membahayakan tubuh.
3. Membuang zat-zat yang berbahaya bagi hati, agar tetap sehat, zat-zat yang membahayakan hati harus dibuang. Dan, cara paling efektif untuk membuang zat-zat yang berbahaya tersebut adalah dengan tobat dan istighfar. Tobat dan istighfar adalah dua obat yang bisa membuang toksin di dalam hati. Ia bagaikan antibody yang bisa membuat hati tetap sehat.
2. Melindungi hati dari hal-hal yang membahayakan, Sedangkan untuk melindungi hati dari hal-hal yang membahayakan, bisa dilakukan dengan menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat. Sebab, kedua hal ini yang dapat membuat hati menjadi sakit. Ia sama dengan racun yang jika dikonsumsi pasti akan membahayakan tubuh.
3. Membuang zat-zat yang berbahaya bagi hati, agar tetap sehat, zat-zat yang membahayakan hati harus dibuang. Dan, cara paling efektif untuk membuang zat-zat yang berbahaya tersebut adalah dengan tobat dan istighfar. Tobat dan istighfar adalah dua obat yang bisa membuang toksin di dalam hati. Ia bagaikan antibody yang bisa membuat hati tetap sehat.
0 comments:
Post a Comment