![]() |
Ketua Bidang Kaderisasi DPP PDI Perjuangan Idam
Samawi saat di wawancara oleh wartawan dalam kegiatan Pendidikan Kader
Madya, di Hotel Grand Serpong, Kota Tangerang, Rabu (13/9/2017).
|
Tangerang-DPD PDIP Provinsi Banten melaksanakan kegiatan Pendidikan Kader Madya,
di Hotel Grand Serpong, Kota Tangerang, Rabu (13/9/2017). Kegiatan
berlangsung selama empat hari hingga 16 September mendatang.
Ketua Bidang Kaderisasi DPP PDI Perjuangan Idam Samawi mengatakan, sejak Kongres PDI Perjuangan ke III di Bali 2015 lalu, pendidikan kader PDIP untuk pratama di delegasikan kepada DPC, sedangkan madya kepada DPD, dan kader utama di DPP.
“Itu ada aturannya dalam anggaran dasar bahwa kepada dewan pimpinan cabang atau dewan pimpinan daerah partai yang perolehan suaranya dalam pemilihan legislatif lebih dari 20 persen, wajib melaksanakan 3 kali dalam setahun. Untuk yang perolehan suaranya antara 10 sampai 20 persen, itu wajib melaksanakan 2 kali dalam setahun. Sedangkan yang di bawah 10 persen wajib melaksanakan satu kali dalam setahun,” ujar Idam Samawi. Diterangkannya, selain kader pratama, madya dan utama, setiap DPC dan DPD ada yang namanya kader pendidik. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi krisis ideologi yang dikhawatirkan mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi yang lain, seperti yang diamanatkan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.Pada kongres ke tiga di Bali memutuskan, meneguhkan kembali PDI Perjuangan sebagai partai ideologi. Tujuan dari pendidikan ini nantinya akan semakin banyak kader-kader yang kuat secara ideologi pancasila. Sehingga dapat membawa perjalanan bangsa ke jalan yang benar sesuai cita-cita kemerdekaan” tandasnya.
Sementara, Wakil Ketua Bidang kaderisasi DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten, Ananta Wahana menjelaskan, kegiatan diikuti 119 kader dari 8 DPC kota/kabupaten se-Banten juga dari DPD PDI Perjuangan BantenSelama pendidikan berlangsung, peserta diberikan sebanyak 16 materi, yang diantaranya adalah tentang Trisakti, kebudayaan, ideolgi Pancasila 1 Juni, revolusi mental, pengenalan Bung Karno dan metode berfikir Bung Karno, membangun basis, liberalisasi perdagangan, dan lain sebagainya
Ketua Bidang Kaderisasi DPP PDI Perjuangan Idam Samawi mengatakan, sejak Kongres PDI Perjuangan ke III di Bali 2015 lalu, pendidikan kader PDIP untuk pratama di delegasikan kepada DPC, sedangkan madya kepada DPD, dan kader utama di DPP.
“Itu ada aturannya dalam anggaran dasar bahwa kepada dewan pimpinan cabang atau dewan pimpinan daerah partai yang perolehan suaranya dalam pemilihan legislatif lebih dari 20 persen, wajib melaksanakan 3 kali dalam setahun. Untuk yang perolehan suaranya antara 10 sampai 20 persen, itu wajib melaksanakan 2 kali dalam setahun. Sedangkan yang di bawah 10 persen wajib melaksanakan satu kali dalam setahun,” ujar Idam Samawi. Diterangkannya, selain kader pratama, madya dan utama, setiap DPC dan DPD ada yang namanya kader pendidik. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi krisis ideologi yang dikhawatirkan mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi yang lain, seperti yang diamanatkan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.Pada kongres ke tiga di Bali memutuskan, meneguhkan kembali PDI Perjuangan sebagai partai ideologi. Tujuan dari pendidikan ini nantinya akan semakin banyak kader-kader yang kuat secara ideologi pancasila. Sehingga dapat membawa perjalanan bangsa ke jalan yang benar sesuai cita-cita kemerdekaan” tandasnya.
Sementara, Wakil Ketua Bidang kaderisasi DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten, Ananta Wahana menjelaskan, kegiatan diikuti 119 kader dari 8 DPC kota/kabupaten se-Banten juga dari DPD PDI Perjuangan BantenSelama pendidikan berlangsung, peserta diberikan sebanyak 16 materi, yang diantaranya adalah tentang Trisakti, kebudayaan, ideolgi Pancasila 1 Juni, revolusi mental, pengenalan Bung Karno dan metode berfikir Bung Karno, membangun basis, liberalisasi perdagangan, dan lain sebagainya
0 comments:
Post a Comment