Serang-Ruas Jalan Cijeruk-Pamarayan yang berada di sekitar aliran irigasi
tampak mengalami banyak retak pada beberapa bagiannya. Kondisi tersebut,
kemudian menimbulkan kekhawatiran dari sejumlah warga dan juga
pengendara. Mereka khawatir, kondisi tersebut bisa melebar dan membuat
ruas jalan tersebut amblas sepanjang ruas Jalan Kibin menuju Pamarayan mulai dari Desa Cijeruk
tampak ruas jalannya mengalami retak. Keretakan terlihat di badan jalan,
dimulai dari tengah dan kemudian melebar ke pinggir jalan. Padahal,
ruas jalan tersebut merupakan akses penting bagi warga sekitar dan
sering di lalui karyawan yang hendak bekerja.
Warga Desa Nagara, Hamidin mengatakan, tidak tahu mengapa ruas jalan
di tempatnya banyak yang mengalami retak-retak. Padahal, jika dilihat
dari badan jalannya, tampak masih baik dan belum terlalu lama juga
usianya. “Enggak tahu kenapa itu,” katanya kepada Selasa
(26/9/2017).
Ia menuturkan, kondisi tersebut membuat para pengendara khawatir
amblas jika dibiarkan. Bahkan, jika dilalui pada malam hari, ruas jalan
tersebut tampak berbahaya. Sebab, retaknya jalan tersebut sebagian ada
yang cukup besar ukurannya. “Jadi, enggak rata jalannya, kalau malam kan
gelap juga di sini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan
DPUPR Kabupaten Serang, Yadi Priyadi mengatakan, jika beberapa ruas
jalan di wilayah Kibin menuju Pamarayan mengalami retak-retak. Menurut
dia, terjadinya keretakan tersebut, karena ruas jalan tersebut berada di
sekitar aliran irigasi. Di mana kondisi struktur tanah di sana menjadi
tidak stabil.
“Struktur tanah, karena dekat aliran irigasi. Karena, ada posisi
tertentu itu tanahnya kurang bagus, karena rata-rata tanahnya labil yang
dekat aliran sungai,” ucapnya. Ia menuturkan, pembangunan ruas jalan
yang letaknya berada di jalur aliran irigasi tersebut perlu menggunakan
metode yang berbeda. Oleh karena itu, pihaknya berencana mengajukan
pembuatan tembok penahan tanah (TPT) di sekitar pinggir badan jalan
tersebut.
0 comments:
Post a Comment