SERANG – Jalan penghubung 3 desa dari Desa Lontar, Desa Kebon,
 dan Desa Alang-alang di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, tidak 
tersentuh pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten Serang. Pasalnya sudah 8
 tahun lamanya, warga disana mengeluhkan jalan yang rusak parah tersebut
 dan sampai sekarang tidak kunjung ada perbaikian.
Pemerintahan Jokowi diketahui tengah gencar untuk pembenahan 
infrastruktur, seperti perbaikan jalan, jembatan, dan lainnya. Akan 
tetapi, pemandangan yang sangat ironi ketika kita melintasi jalan-jalan 
desa di Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang.
Menurut Imron Nawawi, aktivis Gerakan Mahasiswa Serang Utara 
(Gamsut), jalan sepanjang 1,5 kilometer yang rusak parah ini merupakan 
akses utama yang menghubungkan tiga desa.
“Perihal infrastruktur jalan raya poros Kabupaten Serang yang sudah 
rusak parah, tidak ada perbaikan sampai saat ini, sepertinya pemerintah 
tutup mata akan keluhan masyarakat Kecamatan Tirtayasa,” ungkap Imron 
kepada wartawan faktabanten.co.id, Kamis (21/102017).
Imron juga menilai, roda ekonomi masyarakat bisa terhambat dengan 
akses jalan yang rusak parah. Karena ketika hujan kondisinya licin, dan 
ketika kering kondisinya berdebu yang berdampak pada kesehatan.
“Masyarakat dan pemuda mencoba kembali mengingatkan kepada pemerintah
 dan wakil rakyat untuk segera menyikapi perihal jalan yang tidak layak 
itu. Mau sampai kapan kondisinya sepertu itu?” tutur Imron.
Lanjut Imron, Jalan Poros yang rusak ini juga menyebabkan banyak 
sekali pengendara motor yang terjatuh, dan mengalami kecelakaan.
“Sering terjadinya korban jatuh dari motor terus mau sampai kapan 
seperti ini? Kalau ibu-ibu hamil melintasi jalan ini kang, pasti gak 
kuat bisa melahirkan di tengah jalan,” keluhnya ketus.
Masyarakat sudah mencoba berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait, 
tetapi diakui Imron, hingga kini tidak ada respon yang positif yang ada 
hanya saling lempar tanggungjawab.
“Tanggapan mereka yah kang, saling lempar batu sembunyi tangan. Dari 
pihak lurah ngomong nya ke camat, dari camat melempar lagi ke dewan, dan
 sebaliknya dewan pun melempar lagi supaya menanyakan ke Dinas PU,” 
ungkapnya lagi.
Imron menilai, Pemkab Serang dibawah kepemimpinan Ratu Tatu Chasanah 
tidak mampu menjalankan pemerataan pembangunan, padahal pemerintah pusat
 sedang gencar untuk perbaikan infrastruktur, termasuk banyak dana dan 
program pusat yang digulirkan ke daerah-daerah.
“Saya sedikit menyikapi, sepertinya pemerintah yang ada di sini 
memang enggan atau tidak mau tau, dan sepertinya sudah lama tertidur, 
Pemerintah Kabupaten tidak ada inisiatif untuk terjun langsung dan 
membenahi apa yg harus dibenahi,” tutupnya. (
 






 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 comments:
Post a Comment