![]() |
PGRI Kota Serang saat melakukan
pelatihan penguatan PGRI yang bekerjasama dengan Eeducation
International di salah satu Hotel di Kota Serang, Jumat (27/10/2017).*
|
SERANG, (KB).- Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI) Kota Serang saat ini menjadi percontohan organisasi guru di
provinsi maupun kabupaten/kota. Selain program iuran yang berjalan
dengan baik, PGRI Kota Serang juga mendapat hibah tahun ini.
“Saat ini PGRI Kota Serang sudah menjadi bagi PGRI lain di Provinsi
Banten. Sudah banyak anggotanya yang ikut bergabung,” kata Bidang
Pemberdayaan perempuan PGRI Provinsi Banten, Cicih Juarsih, usai melaksanakan pelatihan penguatan anggota PGRI di salah satu Hotel di Kota Serang, Jumat (27/10/2017).
Cicih mengatakan, di Provinsi Banten masih banyak guru-guru yang
belum mau bergabung dengan organisasi guru tersebut. Sejauh ini PGRI
Provinsi Banten lebih banyak diminati oleh guru-guru SD saja, sementara
guru sekolah lain belum banyak yang berminat.”Saya lihat di Kota Serang
semua guru sudah banyak yang bergabung ke PGRI Kota Serang. Selain itu,
di bantu pula oleh tingkat kecamatannya,” ujarnya.
Saat ini, dia mengatakan, di Banten jumlah guru sudah sebanyak kurang
lebih 12 ribu lebih guru yang terdata dan yang baru masuk anggota PGRI
Banten hanya 8 ribu guru. “Biasanya anggota PGRI mayoritas adalah guru
SD, sementara SMA/SMK belum banyak atau belum semua mau menjadi anggota
PGRI,” tuturnya.
Dia menjelaskan, pihaknya mengingikan PGRI dapat menjadi wadah guru
di Banten, walaupun saat ini sudah muncul persatuan guru lain. “PGRI itu
organisasi yang lebih jelas dan semua anggota maupun non anggota PGRI
harus sejahtera,” ucapnya.
Wakil Ketua PGRI Kota Serang, Bahraen mengatakan, sebagai organisasi
PGRI tentunya terus melaksanakan kewajiban serta pelatihan yang sangat
baik dan dapat memberikan dampak positif dalam berorganisasi. “Di Kota
Serang di samping iuran berjalan dengan baik, Pemkot juga memberikan
hibah tahun ini,” ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, guru SMA dan SMK sudah banyak yang masuk ke
PGRI karena pihaknya langsung meminta kepada pengurus tingkat kecamatan.
“Saat ini kami sedang memperjuangkan agar guru honor bisa mendapatkan
insentif,” katanya.
Kedua, dia menuturkan, saat ini anggota PGRI Kota Serang meminta ada
pengangkatan guru karena sudah banyak guru-guru yang pensiun, jika tidak
langsung diangkat maka sekolah akan coleps. “Dari isu-isu itulah, semua
guru baik SMA, SMK, SD ikut bergabung ke dalam organisasi ini untuk
memperjuangankan hak-haknya serta hak guru lain,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris departemen seni budaya olahraga Persatuan
Besar PGRI pusat, Euis Karwati mengatakan, sejak tahun 2000 PGRI telah
melakukan kerjasama terkait konsorsium projek atau peningkatan kualitas
dan pengurus PGRI ke depan. Salah satunya dengan memberikan bimbingan
cara mengatur keuangan, kepemimpinan agar pengurus betul-betul
profesional. “Untuk pelatihan kami berkerjsama dengan education
international,” ucapnya.
Menurutnya, PGRI Kota Serang menjadi salah satu organisasi
percontohan yang disiplin dalam atau sudah membayar iuran secara lunas,
memiliki program yang bagus dan keanggotaannya bagus. “Diharapkan PGRI
lain juga dapat mengikuti. Kami juga sudah melatih 1.500 guru agar melek
teknologi. Dalam waktu dekat kami juga akan membangun Sistem informasi
keanggotan, supaya memudahkan melihat atau mendata anggota PGRI yang ada
di pelosok daerah,” tuturnya.
Spesialis Education International Asia Pasifik, Desri Darwin
menjelaskan, Education International (EI) sebagai organisasi guru
Internasional, termasuk di dalamnya adalah PGRI. “PGRI menjadi
satu-satunya yang mewakili Indonesia di EI. Sebagai anggota berarti PGRI
sudah berafoliasi di kancah Internasional,” ujarnya.
0 comments:
Post a Comment