SERANG-Ateng (45) warga Kampung Baru RT 06/RW 07, Desa Kampung Baru,
Kecamatan Pamarayan yang terseret arus aliran Sungai Ciujung, tepatnya
di Bendungan Pamarayan, Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal, Kamis
(12/10) lalu, akhirnya berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi
kejadian, Sabtu (14/10). Korban ditemukan dalam kondisi telah meninggal
dunia dan badan yang telah membiru karena terlalu lama berada di dalam
air.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kabar Banten, jasad korban
ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. Korban ditemukan
setelah sebelumnya dilakukan pencarian oleh tim SAR dan warga sekitar
selama tiga hari. Setelah melakukan penyisiran di sekitar aliran Sungai
Ciujung, akhirnya jasad korban pun berhasil ditemukan pada Sabtu (14/10)
sekitar pukul 09.30. Jenazah korban pun langsung disambut haru oleh
keluarga.
Pada Kamis lalu, Ateng hanyut di Bendungan Pamarayan bersama seorang temannya yakni Jupri (30).
Pada Kamis lalu, Ateng hanyut di Bendungan Pamarayan bersama seorang temannya yakni Jupri (30).
Namun beruntung, Jupri berhasil diselamatkan pada hari itu juga.
Walau demikian, Jupri sempat syok dan bahkan pingsan hingga dirinya
harus dilarikan ke puskesmas setempat. Kakak ipar korban Soedah
mengatakan, pasca ditemukan, jenazah korban langsung dikebumikan di TPU
setempat. Korban meninggalkan satu orang istri, satu anak perempuan dan
dua anak laki-laki. “Barusan aja dimakamkan pas zuhur,” ujarnya, Sabtu
(14/10/2017). Akibat peristiwa naas itu, pihak keluarga pun sangat
terpukul. Bahkan saat didatangi, pihak keluarga pun enggak memberikan
keterangan lebih lanjut. “Ya pokoknya kaya gitu kejadiannya,” ucapnya.
Operator Pusdalops BPBD Kabupaten Serang Sahadatullah mengatakan,
korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh warga setempat dan
tim SAR gabungan. “Alhamdulillah sudah diketemukan. Tadi dapat informasi
dari Tim SAR gabungan di lapangan,” katanya. Danramil Cikeusal Kapten
Infanteri Kasto mengatakan, pasca kejadian pada Kamis lalu, tim dari
BPBD langsung melakukan pencarian. Namun karena derasnya air, proses
pencarian pun tidak membuahkan hasil.
Pencarian pada hari pertama bahkan berlangsung hingga sore hari.
Namun karena terbatasnya pencahayaan di lingkungan sekitar, akhirnya
proses pencarian dihentikan. Kemudian pencarian dilanjutkan pada Jumat
(13/10) pagi. Namun upaya yang dilakukan dengan menggunakan peralatan
pencarian seperti perahu karet tersebut masih juga nihil. Hingga
akhirnya pada Sabtu, korban berhasil ditemukan. (
0 comments:
Post a Comment