Tuesday, 10 October 2017

Susahnya Melahirkan Pemimpin Adil



"Sembilan puluh persen dari semua kegagalan kepemimpinan adalah kegagalan pada karakter"
(Stephen Covey,2012)


Setiap manusia mengharapkan pemimpin yang adil. Dan setiap manusia didunia ini dilahirkan untuk menjadi seorang khalifah atau pemimpin. Tapi, untuk seorang pemimpin yang adil itu sangat susah didapat terutama di Indonesia menurut saya. Para pemimpin di Indonesia mungkin sudah cukup baik, tapi mereka belum bisa adil. Contohnya rakyat kecil, mereka di abaikan. Tak terurus, tinggal dibawah jembatan, ditempat yang kumuh yang menyebabkan mereka terserang penyakit seperti busung lapar. Pemimpin di Indonesia hanya memikirkan tahta dan harta. Banyak sekali orang yang terbuai dan berlomba-lomba untuk menjadi penguasa dan atau menjadi pemimpin. Namun banyak juga yang melupakan konsekuensi menjadi penguasa atau pemimpin. Sungguh keadaan yang menyedihkan.

Kita tidak perlu mengelu-ngelukan pesta demokrasi, karena hal yang terpenting adalah bagaimana memilih pemimpin tanpa pertikaian yang tajam, bahkan sampai menumpahkan darah, dan bagaimana mengawasi bersama jalannya pemerintah, dan yang lebih penting lagi membantu jalannya pemerintahan.

Pemimpin jaman sekarang mungkin hanya berpikir kenikmatan semata. Tahta yang mereka dapat bisa menghasilkan uang yang banyak. Nikmat duniawi mereka dapatkan. Bagaimana dengan tanggung jawab yang harus dilaksanakan? Apakah mereka sudah adil kepada bawahan serta rakyatnya? Apa mereka sudah cukup bijaksana? Uang yang mereka dapatkan juga tak lain didapat dari rakyat. Seharusnya mereka memikirkan bagaimana nasib rakyatnya. Bukan malah asik memperebutkan tahta tertinggi, bersaing didalam dunia politik, sibuk korupsi sana sini demi membahagiakan keluarga., tak peduli nasib orang lain.
Tidakkah hati mereka tersentuh saat melihat berita di televisi tentang penderitaan rakyat kecil? Dimana hati kecil mereka? Apa tak terpikirkan jika mereka ada di posisi rakyat kecil itu?
"Pemimpin seharusnya orang yang dicintai rakyatnya memberi motivasi dan inspirasi dan orang yang mempunyai visi ke depan"
(Y.Y. Alim)
Kata-kata adil sepertinya sudah menjadi materi dari retorika politik saja. Hanya sebagai bahan kampanye dan sekedar simbol politik. Pelaksanaannya jauh dari prinsip adil dan keadilan itu sendiri. Bagaimana dengan prinsip keadilan dan kepemimpinan dalam Islam? Prinsip keadilan dan kepemimpinan dalam Islam berlandaskan pesan universal: "Rasulullah SAW diutus ke muka bumi ini adalah untuk membawa berkah bagi alam semesta". Kita sebagai muslim akan menjunjung misi ini untuk membawa keberkahaan bagi alam semesta. Pesan ini sangat universal, karena tidak ada satupun manusia di muka bumi ini ingin melihat kerusakan alam semesta, tidak perduli apakah dia muslim atau tidak, semua ingin melihat alam yang lestari.

Pemimpin yang baik mengarahkan hidupnya berdasarkan keyakinan agama, pengalaman dan nilai-nilai kehidupan yang dianutnya. Dia meyakini bahwa hidup akan menjadi lebih baik kalau disertai dengan kerja keras dan sikap optimis. Pemimpin berkarakter sehat akan bisa mempengaruhi pengikutnya untuk berperilaku sehat dan akan disegani oleh mereka yang berkarakter tidak baik. Ya, pemimpin berkarakter sehat akan bisa mencegah korupsi di lingkungannya.

Seorang pemimpin yang berkarakter dia mampu menilai dirinya, kelebihan dan kekurangannya baik secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. Dia menyadari bahwa untuk menjadi pemimpin dibutuhkan akhlak mulia yang memampukan dia untuk berlaku adil, jujur, berani, tegas dan bijaksana. Seorang pemimpin juga seharusnya mampu menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistis. Mau menerima secara wajar apapun yang terjadi dalam kehidupannya, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna. Artinya tidak "gila hormat", "gila uang" atau "kedudukan".
Hal lain yang diharapkan dari seorang pemimpin adalah kemampuan menyelenggarakan konsultasi timbal-balik atau "mutual consultation". Di sinilah terlihat urusan membangun sistem kepemimpinan jauh lebih penting daripada urusan memilih pemimpin itu sendiri. Konsultasi timbal-balik menuntut terjadinya dialog. Jadi adanya majelis syura atau dewan perwakilan/pertimbangan, seharusnya dijadikan landasan menciptakan dialog timbal-balik antara pimpinan pemerintah (lembaga eksekutif) dengan lembaga legislatif.
Share:

0 comments:

Post a Comment


SELAMAT HUT RI KE 80 KONTAK MEDIA GROUP

SELAMAT HUT RI KE 80 KONTAK MEDIA GROUP

Selamat HUT Byangkara Ke 79

Selamat HUT Byangkara Ke 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

DPRD KAB SERANG SELAMAT HUT BYANGKARA KE 79

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

BERBUAT BAIKLAH SESUNGUHNYA UNTUK DIRI KITA

Silakan Klik Kerja sama Publikasi

MOTO KAMI


Cermat Cerdas Tepat Dalam Informasi Menjadi Media Inpendent Berita Tanpa Intervensi

Unsur Pimpinan DPR RI 2024 2029

PT KONTAK MEDIA PERSADA GROUP KLIK

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Aku Tahu Apa Yang Kau Suka ?

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

Hidup Untuk Saling Melindungi Bukan Saling Melukai

BUMN PEDULI BANGSA

BUMN PEDULI BANGSA

Penawaran Kerja Sama

TV KONTAK BANTEN

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

KEMENTRIAN SEKRETARIS NEGARA

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

Hari Amal Bhakti ke 78 Bakti Untuk Negeri

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI

FORUM UNIVERSITAS TRISAKTI
Media yang kuat butuh rakyat yang terlibat, mengelola kebebasan dengan bertanggung jawab._ Najwa Shihab

SILAKAN PASANG IKLAN KLIK

IBU KOTA NUSANTARA

IBU KOTA NUSANTARA

KONTAK MEDIA GROUP

BACA BERITA BIKIN PAS DI HATI YA DI SINI !!

INFO CPNS DAN PPPK 2025 KLIK

PESAN MAKANAN ENGAK RIBET

MOTO KAMI


BERBUAT BAIK TERHADAP SESAMA SESUNGGUHNYA UNTUK KEBAIKAN DIRI KITA

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM

INFO DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI

KEMENTRIAN BUMN

KEMENTRIAN BUMN

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

SELAMAT HARI ADIYAKSA KE 62

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

Jadikan Kritik Masyarakat Sebagai INTROPEKSI

ENERGI KOLOBORASI

ENERGI KOLOBORASI

Bergerak TAK TERBATAS

Bergerak TAK TERBATAS

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

KELUARGA BESAR KEJAKSAAN RI

SENYUM ADALAH IBADAH

SENYUM ADALAH IBADAH

SELAMAT DAN SUKSES

SELAMAT DAN SUKSES

Bergerak Tumbuh Bersama

Bergerak Tumbuh Bersama

SELALU BERBUAT UNTUK BANGSA

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

AWAS BAHAYA LATEN KORUPSI

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Kata Motifasi Koran Kontak Banten

Mau Kirim Tulisan Artikel Klik aja

MOTO KAMI


Sekecil APAPUN Yang Anda Perbuat Akan Menjadikan Cermin Kami untuk Maju

BARCODE INFO KERJA KLIK

Silakan Pesan Buku Catatan Kehidupan Ali

Berita Populer

INFO KPK

INFO KEJAKSAAN RI

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

Bergerak Kita Bangkit untuk Indonesia

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BERIKAN SENYUM UNTUK MU INDONESIA

BANGKIT LEBIH KUAT

BANGKIT LEBIH KUAT

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

AYO SELAMATKAN BUMI KITA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

PRAJA MUDA JIWA MUDA

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

Hati Nurani Tidak Ada Dalam Buku Tapi Ada di Hati

BERGERAK DAN BERGERAK

Seputar Parlemen

INFO KPK JAKARTA

INFO ICW NASIONAL KLIK

Salam Damai Untuk Indonesia

Layanan Kota Tangerang Selatan BPHTB

Kementrian

Susunan Redaksi

Kementrian PU

Support