TANGERANG-Menjelang tahun 2018, PDAM Tirta Kerta Raharja
melaksanakan Workshop penyusunan Rancangan Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) untuk tahun 2018. Untuk penyusunannya dilaksanakan secara
bersama oleh seluruh unit kerja dengan analisis SWOT dan metode Key
Performance Indikator (KPI) pada tanggal 24 sampai 26 Oktober 2017 di
Kota Bogor.
Kegiatan ini digelar PT Solid Media dengan narasumber
Prof Freddy Rangkuti, praktisi dan penulis buku tentang KPI dan SWOT.
Workshop diikuti 105 orang mulai setingkat Kepala Sub Bagian, Kepala
Bagian dan Kepala Satuan. Sebelumnya dilaksanakan workshop penyusunan
SWOT dan KPI secara bergantian atau perangkatan.
Acara dibuka Wakil Bupati Tangerang Hermansyah, dihadiri
Dewan Pengawas dan jajaran Direksi PDAM Tirta Kerta Raharja, Hermansyah
menyambut baik kegiatan workshop ini sebagai langkah nyata PDAM membuat
strategi program kerja guna menunjang kinerja Pemerintah Kabupaten
Tangerang sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Tangerang 2018
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Hermansyah juga mengingatkan masih banyak masyarakat
Kabupaten Tangerang yang belum terlayani akses air bersih dan ini harus
selalu menjadi prioritas PDAM Tirta Kerta Raharja dalam program
kerjanya. "Pemerintah Kabupaten Tangerang berkomitmen akan selalu
mendukung langkah PDAM Tirta Kerta Raharja," tegasnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Kerta Raharja Rusdy Machmud
menjelaskan, kegiatan ini bertujuan agar setiap unit kerja mampu
bersinergi satu sama lain dalam menyusun RKAP dengan memperhatikan
strategi perusahaan yaitu menurunkan tingkat kehilangan air, perluasan
cakupan pelayanan dengan penambahan jumlah sambungan langganan, dan
percepatan investasi dengan pembangunan instalasi pengolahan air dan
jaringan perpipaan.
Rusdy mengingatkan, dalam RPJMD Kabupaten Tangerang
tahun 2018 cakupan pelayanan air minum ditargetkan sebesar 40 persen di
Kabupaten Tangerang. Maka PDAM Tirta Kerta Raharja harus mampu menambah
cakupan pelayanan dengan penambahan kurang lebih 60.000 pelanggan baru.
Prof Freddy Rangkuti selaku narasumber workshop
menjelaskan, bahwa analisa SWOT adalah metode perencanaan strategi yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam
bisnis PDAM Tirta Kerta Raharja. Proses ini melibatkan penentuan tujuan
yang spesifik dari spekulasi bisnis PDAM Tirta Kerta Raharja dalam
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT dapat diterapkan
dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi
keempat faktor lainnya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.
Aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu
mengambil keuntunhan (advantage) dari peluang (opportunities) yang
ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman
(threats) yang ada. Terakhir adalah bagaimana cara mengatasinya
kelemahan (weakness) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata
atau menciptakan sebuah ancaman baru. Dalam penyusunan RKAP ini, setiap
unit kerja diminta untuk menyusun terlebih dahulu SWOT masing-masing
dengan berlandaskan pada strategi perusahaan yang telah dijelaskan
direktur utama.
Direksi menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas
partisipasi peserta dan berharap dapat disusunnya RKAP yang sistematis
dan terukur dalam mengimplementasikannya di tahun 2018 dalam mendukung
kemajuan PDAM kedepannya. (SSP).(A
Dalam workshop ini satu persatu unit kerja diminta
menyampaikan analisa SWOT dan metode KPI sesuai tupoksinya yang akan
dijadikan dasar penyusunan RKAP. Dari analisa SWOT yang terangkum dari
seluruh unit kerja, didapatkan hasil bahwa PDAM Tirta Kerta Raharja
memiliki kekuatan antara lain SDM yang handal, akuntabilitas dan kinerja
perusahaan yang baik dan dukungan manajemen yang baik.
Namun kelemahan yang dimiliki diantaranya besarnya biaya
investasi yang dibutuhkan, jumlah SDM yang terbatas, tingginya biaya
operasional dan tingginya tingkat kehilangan air. Sisi peluang yang
dimiliki antara lain masih besarnya pangsa pasar dan minat masyarakat
untuk menjadi pelanggan, dukungan pemerintah daerah dan pusat yang baik,
sedangkan untuk ancaman yang dihadapi antara lain terbatasmya sumber
air baku dan masoh tingginya pencemaran air akibat limbah.
Dipenghujung workshop, dilaksanakan penandatanganan
Pakta Integritas antara pegawai dengan direksi sebagai bentuk komitmen
dalam melaksanakan tugas.
0 comments:
Post a Comment