![]() |
Suasansa Pertemuan Ojek Pangkalan Dengan Pejabar dilingkungan Pemkot Cilegon.(Banten Hits/Iyus Lesmana) |
Cilegon - Puluhan
tukang ojek pangkalan (Opang) berunjuk rasa di halaman Balai Kota
Cilegon, Jalan Jend. Sudirman, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Selasa
(10/10/2017). Kedatangan puluhan tukang ojek tersebut untuk menyampaikan
keluhan terkait, persoalan semakin maraknya ojek online yang beroperasi
di Kota Cilegon yang dirasa sangat merugikan penghasilan mereka.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh
Sekertaris Daerah (Sekda) Cilegon Sari Suryati, Anggota DPRD Kota
Cilegon Abdul Gofar dan Dinas Perhubungan Kota Cilegon.
Sahroni, salah seorang tukang ojek yang
biasa mangkal di Simpang Tiga Kota Cilegon mengatakan, sebelum
beroperasinya ojek online, dalam sehari ia bisa mendapatkan penghasilan
lebih dari Rp. 50.000 dalam satu hari. Namun saat ini sangat sulit
dengan keberadaan ojek online. Dalam satu hari belum tentu ia
mendapatkan penumpang.
"Sebelum ada ojek online penumpang pasti
banyak, kalau sekarang untuk mendapatkan Rp. 20.000 saja sudah bagus,"
ujarnya saat berada di ruang rapat Wali Kota Cilegon.
Selain itu ia menambahkan, keberadaan
dan jumlah ojek online di Kota Cilegon membuat dirinya bersama rekan
satu profesinya hanya bisa menjadi penonton saja.
"Saat ini di pangkalan itu, kita persis
nonton badminton. Melihat ke kanan ada ojek online, ke kiri ada ojek
online. Ojek online ini juga sudah seperti lalat di makanan kami selama
ini," imbuhnya.
0 comments:
Post a Comment