CILEGON – Plt Walikota Cilegon Edi Ariadi mengaku
tidak dapat berbuat banyak bila APBD Cilegon 2017 di sisa tahun anggaran
perubahan yang berjalan akan menorehkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(Silpa) yang membengkak.
“Besaran silpa tahun lalu kan karena ada penyertaan modal ke PT PCM
(Pelabuhan Cilegon Mandiri) yang belum kita serahkan. Nah sekarang, ada
JLU (Proyek pembebasan lahan Jalan Lingkar Utara) yang bisa terhambat
pelaksanaannya. Ya kita ngga bisa apa-apa,” ujarnya ditemui usai rapat
paripurna di DPRD Cilegon, Kamis (2/11/2017).
Silpa sebesar Rp213,28 miliar tercatat dari APBD Cilegon tahun 2016
lalu di kisaran Rp1,6 triliun. Selain dari penyertaan modal PT PCM,
besaran silpa juga turut disumbang oleh sejumlah OPD teknis yang tak
mampu menyerap anggaran seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
Seperti pada tahun ini, anggaran pembebasan lahan JLU sebesar Rp115
miliar yang terpaksa baru bisa akan diserap pada 2018 mendatang. “Cuma
(pembebasan lahan JLU) kita lagi dorong saja, supaya bagaimana caranya
ada progreslah walaupun itu di Desember cuma beberapa persen,” katanya.
Sejumlah persoalan hukum yang terjadi belakangan waktu ini, lanjut
Edi, tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada melemahnya kinerja
OPD dalam penyerapan anggaran.
“Ya sekarang itu kita memang harus super hati-hati, ngga
begitu-begitu saja kita laksanain tanpa ada aturan hukum yang jelas.
Saya kan juga selalu mewanti-wanti. Dari segi pungutan terkait
pendapatan, anda kalau liar jangan macam-macam. Begitu juga dengan
serapan. Semua ada SOP nya, jangan asal saja. SOP dibuat, harus ditaati
dan dilaksanakan,” jelasnya. (
0 comments:
Post a Comment