TIGARAKSA – MN (16) tak bisa menahan tangisnya saat memeluk erat
pundak orangtuanya. Siswa SMK Yuppentek III Balaraja itu menyesal ikut
tawuran di tengah Jalan Pasar Cikupa, Rabu (29/11) lalu.
”Nyesel, sudah enggak mau lagi kayak begituan (tawuran-red),” terangnya sambil mengusap matanya yang berair.
Ya, sebanyak 21 pelajar diamankan Polresta Tangerang karena terlibat
tawuran di Jalan Raya Serang KM. 15, Pasar Cikupa. Mereka menangis
bersujud di kaki orang tua mereka yang sengaja diundang Kapolresta
Tangerang AKBP HM Sabilul Alif di ruang Rupatama Polresta Tangerang,
Kamis (30/11).
”Pada prinsipnya pengamanan ini merupakan penegakan hukum. Namun,
mengingat para pelaku tawuran adalah pelajar yang artinya masih di bawah
umur, maka harus ada penanganan khusus. Untuk itu, saya mengajak semua
pihak agar sama-sama serius menyikapi persoalan tawuran pelajar ini,”
kata Kapolres di hadapan para pelajar, orang tua, dan guru, Kamis
(30/11).
Kapolres mengatakan, persoalan tawuran pelajar adalah persoalan
bangsa. Sebab, kata Kapolres, pelajar atau generasi muda adalah tulang
punggung bangsa. ”Apa jadinya bila tulang punggung bangsa justru
berperilaku tidak terpuji?. Untuk itulah, kita semua harus serius dalam
menyikapi persoalan tawuran ini. Agar tidak ada korban jiwa melayang dan
generasi bangsa bisa terselamatkan,” ujar Kapolres.
Mantan Kapolres Jember Jawa Timur itu juga meminta Dinas Pendidikan
mengambil langkah tegas dan terukur dengan mengevaluasi pihak sekolah.
Hal itu, kata Kapolres, karena peristiwa tawuran sudah berkali-kali
terjadi. Di samping itu, lanjut Kapolres, kewenangan memberikan sanksi
dan pembinaan kepada pihak sekolah merupakan domain Dinas Pendidikan.
”Semoga, maaf yang disampaikan para pelajar ke orang tuanya bukan
sekadar lips service. Semoga itu dari nurani para pelajar yang menyesali
perbuatannya,” terang Kapolres.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang
Lukman mengaku sangat terpukul dengan adanya tawuran pelajar.
Menurutnya, Dinas Pendidikan malu dan merasa bersalah karena peristiwa
tawuran pelajar masih terjadi. Dia pun mengajak orang tua dan pihak
sekolah untuk bersungguh-sungguh mendidik pelajar. ”Ini pukulan telak
bagi kami. Sedih dan kecewa karena pendidikan kita seperti ini,”
ujarnya.
Lukman mengaku akan memanggil kepala sekolah bersangkutan untuk
memintai pertanggungjawaban. Menurutnya, pihak sekolah tidak bisa begitu
saja lepas tangan atas peristiwa itu.
”Kita akan tegas. Kalau perlu kita akan rekomendasikan pencabutan
izin memimpin atau bahkan izin operasional sekolah itu,” tandas Lukman.
Dua kelompok pelajar kembali terlibat tawuran di Jalan Raya Serang Km
15, Pasar Cikupa, Rabu (29/11). Dalam tawuran itu, dua pelajar harus
dilarikan ke RSUD Tangerang akibat terkena sabetan senjata tajam.
Petugas dari Polsek Cikupa langsung membubarkan tawuran itu. Sejumlah
pelajar kemudian digelandang ke Mapolsek Cikupa. Dari tangan pelajar
SMK Yupentek III Balaraja dan SMK Korpri Balaraja itu, polisi juga
menyita beberapa senjata tajam.
0 comments:
Post a Comment